Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengunjungi rumah Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto pada Selasa (25/4/2023). Prabowo datang ke rumah yang terletak di Mampang, Jakarta Selatan, dengan mengendarai mobil Alphard putih.
Kedatangan Menteri Pertahanan itu pun disambut langsung oleh Wiranto. Keduanya bersalaman dan masuk ke dalam. Pertemuan yang merupakan bentuk silaturahmi itu sendiri juga diyakini berkaitan dengan persiapan Pemilu 2024.
Berkaitan dengan itu, berikut rekam jejak politik Wiranto dari masa ke masa.
Profil Wiranto
Wiranto merupakan tokoh politik Indonesia kelahiran Yogyakarta pada 4 April 1947. Ia lahir dari pasangan RS Wirowijoto dan Suwarsijah.
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) itu kemudian menikah dengan Hj. Rugaiya Usman, S.H.
Berkaitan dengan pendidikannya, Wiranto merupakan lulusan Akademi Militer Nasional yang lulus pada 1968. Sebelumnya ia mengenyam pendidikan di SMA N 4 Surakarta.
Wiranto melanjutkan pendidikannya di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada 1984. Kemudian masuk ke Universitas Terbuka dengan mengambil jurusan Administrasi Negara pada 1995.
Wiranto juga tercatat pernah masuk ke Lemhannas RI pada 1995 dan Sekolah Tinggi Hukum Militer AHM-PTHM pada 1996.
Ia kemudian melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni mengambil gelar S2 jurusan Magister Manajemen STIE-IPWI Jakarta pada 2006.
Enam tahun berselang, Wiranto berhasil meraih gelar doktor di bidang Manajemen SDM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada 2012.
Jejak Militer Wiranto
Wiranto sempat menduduki jabatan di lingkungan Satuan Tempur dan Pusat Pendidikan TNI-AD pada 1968 hingga 1989. Setelah itu, ia dipercaya menjadi Ajudan Presiden pada 1989, sebelum menjabat sebagai Kepala Staf Kodam Jakarta pada 1993.
Karier Wiranto semakin tinggi setelah ditunjuk sebagai Panglima Kodam Jayakarta pada 1994. Dilanjutkan sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat pada 1996.
Pada 1997, Wiranto kembali naik jabatan sebagai Kepala Staf TNI AD pada 1997, dan Panglima Angkatan Bersenjata RI pada 1998. Puncaknya pada 1999, tokoh militer ini ditunjuk sebagai Panglima TNI.
Berita Terkait
-
VIDEO MENGERIKAN! Amuk Ombak Pelabuhanratu Sukabumi, 5 Wisatawan Dinyatakan Hilang, 12 Orang Begini Nasibnya
-
Ini Dia Sosok Tenten Anisa, Wanita yang Diduga Jadi Selingkuhan Virgoun
-
Luna Maya dan Maxime Bouttier Diduga Jalin Ikatan Cinta hanya Gegara Hal Ini
-
Kembali Viral Momen Haru Virgoun Bawa Istri ke Panggung, Kepala Dielus, Badan Dipeluk
-
Sebut Prabowo Mumpuni Jadi Capres 2024, Wiranto: Punya Pengalaman yang Lengkap dan Setia NKRI
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?