Suara.com - Kunjungan keluarga Presiden Joko Widodo ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur diwarnai dengan kejadian yang kurang mengenakkan.
Pasalnya, tim Loka POM NTT menemukan buah yang akan disajikan kepada Presiden Jokowi dan keluarganya diduga mengandung formalin. Hal ini pun langsung ditindaklanjuti oleh Tim Loka POM untuk diinformasikan ke tim pengamanan presiden.
Kejadian ini pun bermula ketika Presiden Jokowi bersama keluarganya melakukan kunjungan wisata ke Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur usai hari raya Idul Fitri pada Minggu, (23/4/2023). Kunjungan wisata ini pun disambut hangat oleh warga setempat.
Kunjungan wisata Presiden Jokowi ini berakhir pada Selasa, (25/04/2023) kemarin. Awalnya, kunjungan wisata Presiden Jokowi ke salah satu destinasi wisata para turis mancanegara ini berjalan dengan lancar.
Namun, di tengah-tengah kunjungan tersebut, pasukan pengamanan presiden (paspampres) mendapatkan laporan dari Tim Loka POM NTT bahwa mereka menemukan buah yang mengandung formalin. Buah ini awalnya akan disajikan kepada Presiden Jokowi dan keluarga untuk disantap.
Penemuan buah berformalin itu membuat Tim Loka POM langsung menyingkirkan buah ini dari wadah buah yang akan disajikan kepada Presiden Jokowi dan keluarga. Mereka lantas melaporkan temuan itu kepada paspampres yang sedang bertugas.
Beruntungnya, buah ini terdeteksi 3 jam sebelum masuk jam makan keluarga Jokowi sehingga dapat disingkirkan terlebih dahulu.
Penemuan zat berbahaya di dalam buah ini pun menjadi sorotan publik. Kepala Loka POM Manggarai Barat, Andirusmin Nuryadin pun buka suara soal penemuan zat berbahaya yang ditemukan oleh anggotanya ini.
"Untuk makanan ketika ada kandungan berbahaya ya biar aman tidak usah dihidangkan, begitu SOP-nya. Apalagi ini untuk presiden" ungkap Andi.
Berita soal ditemukannya zat berbahaya di makanan ini juga membuat Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi bersama wakilnya, Yulianus Weng turun tangan untuk melakukan sidak bekerja sama dengan POM demi memastikan makanan yang ada di beberapa restoran di Manggarai Barat terhindar dari zat zat berbahaya.
"Kita hanya mau memastikan bahwa makanan makanan yang ada di Manggarai Barat ini terutama restoran besar, bebas dari makanan dan minuman yang mengandung formalin dan zat berbahaya lainnya" ungkap Yulius.
Kini, pihak pemerintah Kabupaten Manggarai Barat terus memonitor pengecekan makanan di restoran untuk menjamin kebersihan dan kualitas dari makanan yang ada di sana.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Jokowi-Iriana Halal Bihalal ke Rumah Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Diisi Perbincangan Usai Pencapresan Ganjar
-
Pria Ini Hina Presiden Jokowi hingga Minta Anies Diberi Kesempatan Jadi Presiden, Ini Respon Gibran
-
Jokowi Beri Sinyal Keras untuk Dukung Erick Thohir sebagai Cawapres di Pilpres 2024
-
Sepak Terjang Hary Tanoe yang Dipanggil Jokowi ke Istana Negara
-
Prabowo Subianto Enggan Jadi Cawapres Dampingi Ganjar Pranowo, Panda Nababan: Kita Tunggu Saja
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya
-
Korupsi Minyak Pertamina: 8 Tersangka Dilimpahkan ke Pengadilan, Riza Chalid Lolos?
-
KPK Ungkap Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, PKB: Buka Seterang-terangnya, Siapa di Balik Itu?
-
Warga Baduy Korban Begal Ditolak Rumah Sakit, Menko PMK Pratikno Turun Tangan
-
Kenaikan Tarif Transjakarta Masih Dikaji, Gubernur Pramono: Belum Tentu Naik
-
Gubernur Riau Abdul Wahid Minta 'Jatah Preman' ke Dinas PUPR Rp7 Miliar, KPK: Pakai Kode 7 Batang
-
Profil dan Pendidikan Rismon Sianipar yang Menduga Prabowo Tahu Ijazah Palsu Wapres Gibran
-
Pemprov Riau Diperingatkan KPK: Sudah 4 Gubernur Kena OTT! Ada Masalah Serius di PBJ?