Suara.com - Kasus penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan pada seorang mahasiswa bernama Ken Admiral berkibat pada sang ayah, AKBP Achiruddin Hasibuan dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Bin Ops Direktorat Narkoba Polda Sumut. Hal itu karena Achiruddin terbukti melanggar kode etik Polri karena membiarkan anaknya menganiaya mahasiswa.
Bukan hanya dicopot dari jabatan, Achiruddin juga dikuliti soal harta kekayaannya yang dinilai tak wajar. Bahkan ada temuan bisnis ilegal yang dilakukan oleh perwira polisi tersebut. Simak efek domino kasus penganiayaan anak AKBP Achiruddin berikut ini.
1. Harta Kekayaan Tak Wajar Dikuliti
Imbas viral kasus penganiayaan putranya, harta kekayaan Achirrudin ikut jadi sorotan publik. Dari situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Achiruddin terakhir melaporkan kekayaannya ke KPK pada tahun 2021 lalu saat menjabat sebagai kanit 1 subdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut.
Achiruddin tercatat memiliki total kekayaan sebesar Rp 467.548.644 dalam LHKPN. Dia juga hanya melaporkan kepemilikan dua aset, yakni tanah seluas 556 meter persegi di Kota Medan senilai Rp 46.330.000 dan mobil Toyota Fortuner senilai Rp 370 juta.
Dalam laporan itu, Achiruddin melaporkan kepemilikan kas dan setara kas senilai Rp 51.218.644. Dia juga tercatat tak mempunyai utang pada tahun 2021 itu.
Selain itu, terungkap bahwa Achiruddin melaporkan kekayaannya terakhir pada tahun 2011 atau sempat tak melapor selama 10 tahun. Berdasarkan laman LHKPN, ketika itu Achiruddin masih menjabat sebagai kepala Satuan Narkoba Polres Binjai.
Namun jumlah kekayaan Achiruddin pada tahun 2011 sama persis dengan yang dilaporkan pada 2021 yakni Rp 467.548.644. Anehnya rincian LHKPN 2011 Achiruddin itu tak dapat diakses karena situs KPK menyebut data tidak bisa ditemukan.
Achiruddin pun sering pamer gaya hidup mewah dengan berbagai jenis kendaraan seperti terlihat lewat akun Instagram pribadinya, @achiruddinhasibuan. Salah satu yang jadi sorotan adalah foto Achiruddin mengendarai motor gede atau moge Harley Davidson Street Glide yang ditaksir memiliki harga Rp 1 miliar untuk keluaran terbaru. Namun Achiruddin tidak mendaftarkan kepemilikan moge yang dia tunggangi itu dalam LHKPN.
Baca Juga: Rumah Dinda Safay Dilempari Sajen Oleh Orang Tak Dikenal, Buntut Kasus Penganiayaan Aditya Hasibuan?
2. Rekening Puluhan Miliar Diblokir PPATK
Selain itu rekening milik Achiruddin Hasibuan dan Aditya Hasibuan pun telah diblokir Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) buntut kasus penganiayaan yang viral. Pemblokiran rekening keduanya itu dilakukan karena ada indikasi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Disebut kan bahwa nilai transaksi dalam rekening milik ayah dan anak itu mencapai puluhan miliar.
"Iya (diblokir), kami sedang proses analisis sejak sebelum kasus pemukulan muncul ke publik. Kebetulan ada indikasi penyimpangan sumber dana," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana pada Kamis (27/4/2023). Namun tak diungkap secara gamblang nominal uang yang ada di dua rekening tersebut, hanya saja disebut sangat signifikan oleh PPATK.
3. Temuan Dugaan Kepemilikan Gudang BBM Ilegal
Achiruddin juga diduga memiliki gudang solar ilegal tersembunyi yang tak jauh dari rumahnya di Helvetia, Medan. Dugaan Achiruddin memiliki gudang solar itu diungkap warga saat Polda Sumut menggeledah rumah sang perwira polisi pada Rabu (26/4/2023) kemarin terkait kasus penganiayaan yang dilakukan Aditya Hasibuan.
Berdasarkan hasil penggeledahan di gudang solar itu, ditemukan beberapa tangki yang salah satunya ada lambang Pertamina. Dengen tegas pihak Pertamina kemudian memastikan pasokan minyak yang diduga solar itu bukan dari Pertamina.
Berita Terkait
-
Rumah Dinda Safay Dilempari Sajen Oleh Orang Tak Dikenal, Buntut Kasus Penganiayaan Aditya Hasibuan?
-
Diduga Lakukan Pencucian Uang, PPATK Blokir Rekening AKBP Achiruddin dan Anaknya: Ada Miliaran
-
Kronologis Kekerasan yang Dialami Ken Admiral Versi Aditya Hasibuan: AKBP AH Sudah Coba Melerai
-
Rumah AKBP Achiruddin Hasibuan Digeledah, Polisi Temukan CCTV Sudah Rusak
-
AKBP Achiruddin 'Sogok' Lurah soal Gudang Solar? Netizen: Pemain Lama
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional