Suara.com - Baru-baru ini viral dijagat media sosial tentang video yang menampakan sosok seperti babi ngepet. Adapun lokasi video tersebut di daerah Tangsel (Tangerang Selatan). Lantas, babi ngepet itu apa? Berikut ini ulasan apa itu babi ngepet: mitos, asal-usul dan lainnya.
Diberitakan bahwa beredar sebuah video CCTV di media sosial yang memperlihatkan seekor babi di kawasan Pondok Aren, Tangsel. Video CCTV tersebut dinarasikan sebagai babi ngepet.
Setelah viralnya video CCTV tersebut, polisi memberikan klarifikasi dan memastikan bahwa video CCTV di media sosial yang diinaraskan seekor babi ngepet di Tangsel ini adalah hoax. Polisi menyebutkan bahwa seeokor binatang dalam video CCTV tersebut merupakan anjing liar.
Bicara mengenai babi ngepet, mungkin ada sejumlah orang yang masih belum mengetahui babi ngepet itu apa. Nah untuk selengkapnya, berikut ini ulasan mengenai apa itu babi ngepet: mitos, asal-usul dan lainnya, yang dilansir dari berbagai sumber.
Apa Itu Babi Ngepet?
Diketahui, kata babi ngepet diambil dari bahasa Jawa Kuno. Dalan bahasa Jawa, Babi disebut Celeng. Sejumlah sejarawan menganggap bahwa kata Celeng ini diambil dari kata celengan atau tempat untuk menyimpan uang.
Lantas, bagaimana asal-usul babi ngepet? Pertanyaan seperti ini cukup sering ditanyakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, berikut ini akan dijelaskan mengenai asal-usul babi ngepet dan mitos babi ngepet yang beredar di masyarakat.
Mitos dan Asal-Usul Babi Ngepet
Mitos babi ngepet sudah berkembang menjadi cerita rakyat Indonesia. Menurut buku Cerita Rakyat Betawi tahun 2004 yang diterbitkan Dinas Kebudayaan dan Pemuseuman DKI Jakarta, digambarkan bahwa babi ngepet adalah sosok siluman babi dari gunung.
Baca Juga: Ternyata Bukan Babi Ngepet yang Ada di Depan Rumah Warga Pondok Aren, Ini Faktanya
Ilmu babi ngepet disebutkan bisa diperoleh dari seorang kuncen gunung dengan syarat harus memberikan tumbal. Nantinya, orang menganut ilmu babi ngepet dapat berubah menjadi seekor babi ngepet usai pakai rompi dan bersujud.
Cara babi ngepet mengambil atau mendapatkan uang dari orang hanya dengan menggesek-gesekan tubuhnya ke dinding rumah yang diincar uangnya.
Sedang asal-usul babi ngepet ini menurut sejarawan Kuntowijoyo yaitu kepercayaan yang ada hubungannya dengan pesugihan, yang mana ini lahir dari budaya masyarakat agraris.
Pasalnya, masyarakat agraris seperti petani dianggap tak dapat hidup kaya tanpa adanya perluasan lahan pertanian. Oleh karena itu, lalu muncul kepercayaan perihal babi ngepet yang dipercaya dapat membuat orang jadi kaya tanpa harus bekerja.
Singkatnya, kepercayaan babi ngepet lahir karena masyarakat agraris pada zaman dulu meyakini bahwa agar bisa memperoleh kekayaan harus kerjakeras di lahan pertanian, bukan malah berleha-leha di rumah.
Namun, jika dikaitkan dengan masa sekarang yang mana kehidupan masyarakat saat ini sudah modern, kepercayaan babi ngepet ini harusnya sudah tidak relevan lagi. Pasalnya, diere industri 4.0 ini, orang bisa kerja dari rumah untuk mendapatkan uang tanpa harus kerja di ladang atau kantor.
Berita Terkait
-
Ternyata Bukan Babi Ngepet yang Ada di Depan Rumah Warga Pondok Aren, Ini Faktanya
-
Heboh Isu Babi Ngepet di Pondok Aren, Polisi Ungkap Faktanya
-
Asal usul Babi Ngepet, Mitos Pesugihan yang Bisa Memakan Korban dari Gunung Kawi
-
Isu Babi Ngepet Muncul Setelah Dua Kali Kemunculan Babi Hutan di Pemukiman Warga
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh