Suara.com - Para petugas keamanan di Istana Negara, Jakarta Pusat dihebohkan oleh kedatangan dua orang wanita yang mencoba untuk menerobos Istana Negara. Kedua wanita yang kemudian diketahui berinisial M dan N yang sama-sama sedang berusaha menemui Presiden Joko Widodo untuk meminta pertolongan atas kasus yang mereka hadapi.
Dua orang wanita ini pun mencoba memasuki Istana lewat pintu depan, namun langsung dihadang oleh petugas keamanan dan diminta untuk melengkapi surat resmi untuk bisa memasuki Istana Negara.
Kasus orang-orang yang mencoba masuk dan menerobas Istana Negara ini bukanlah pertama kali terjadi. Istana Negara pernah beberapa kali hampir diterobos oleh orang orang tak bertanggung jawab yang kebanyakan mengaku ingin bertemu presiden. Lalu, bagaimana cerita kasus tersebut? Simak inilah selengkapnya.
1. Wanita berpistol coba masuk Istana
Seorang wanita bercadar berinisial N membawa sebuah pistol jenis FN mendadak menghebohkan paspampres pada Selasa, (25/10/2022) lalu. Pasalnya, N tiba-tiba masuk ke area Istana Negara setelah sempat berjalan kaki dari arah Harmoni.
N pun langsung menodongkan pistol ke anggota paspampres yang sedang berjaga. Anggota paspampres pun bersigap langsung melumpuhkan N dan mengamankan senjata api berbentuk pistol jenis FN yang dibawa oleh N. N pu langsung diamankan ke Reserse Jakarta Pusat. Saat dimintai keterangan, N mengaku ingin bertemu Presiden Jokowi karena masalah hukum yang ia hadapi.
2. Pria diduga ODGJ terobos Istana
Kejadian orang menerobos Istana juga terjadi di tahun 2017. Saat itu, seorang pria berinisial BP mendadak mendatangi Istana Negara dengan membawa obeng untuk mengancam para paspampres pada Senin, (13/11/2017) silam.
Para petugas paspampres pun langsung mengamankan BP agar tidak mencelakai anggota paspampres. Saat digondol ke Mabes Polri, BP pun menunjukkan gelagat yang tak biasa. Pihak Mabes Polri pun akhirnya mencari tahu soal asal usul BP, sebelum akhirnya diketahui BP pernah mengidap kelainan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Baca Juga: Waketum Demokrat Khawatir Presiden Gak Netral di Pilpres 2024, Ngabalin: Jokowi Bukan SBY
3. Dua Wanita korban penggelapan dana dan asuransi
Upaya penerobosan itu dilakukan oleh M dan N pada Senin (8/5/2023) sekitar pukul 10.45 WIB. Dua wanita yang mencoba menerobos Istana Negara itu langsung diamankan ke pos polisi terdekat untuk mendalami motif dan alasan keduanya ingin masuk ke Istana Negara. Namun, kedua wanita ini malah menangis karena mengaku lelah atas kasus yang sedang mereka hadapi sejak lama.
"Keduanya menangis karena kita amankan mereka bedua, katanya mau mengantarkan surat (ke Presiden Jokowi)," ungkap Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin saat ditemui wartawan pada Senin, (8/5/2023) kemarin.
Setelah ditelusuri, dua wanita tersebut mengaku bahwa mereka ingin melaporkan kasus kepada Presiden Jokowi. Wanita bernisial M ingin mengadu terkait kasus asuransi. Sementara itu, N ingin melaporkan perihal kasus penggelapan dana di Nusa Tenggara Barat.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Waketum Demokrat Khawatir Presiden Gak Netral di Pilpres 2024, Ngabalin: Jokowi Bukan SBY
-
Demokrat Tuding Jokowi Tabuh Genderang Perang Jelang Pilpres 2024, PKB: Adu Visi Bukan Emosi
-
Ngabalin Semprot Benny K Harman yang Sebut Jokowi Kumandangkan Perang: Sekolah Ulang Deh, Gak Usah Ancam-ancam
-
Elite Demokrat Tuding Jokowi Kumandangkan Perang Gegara Dicap Cawe-cawe Urusan Pilpres, PKB: Ngeri, Perang sama Siapa?
-
Tuding Jokowi Kumandangkan Perang Jelang Pilpres, KSP Balas Benny K Harman Demokrat: Jangan Baperan Kalau Gak Diajak!
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bawaslu Ungkap Upaya Digitalisasi Pengawasan Pemilu di Tengah Keterbatasan Anggaran
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil