Suara.com - Amnesty International Indonesia mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk pengadilam HAM ad hoc dalam rangka mengungkap aktor utama penembakan empat mahasiswa Universitas Trisakti pada insiden kerusuhan 1998.
Hal itu diterangkan oleh Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengenai peringatan 25 tahun reformasi.
"Kami mendesak Presiden Joko Widodo segera membentuk pengadilan HAM Ad hoc," ujar Usman dalam keterangan yang diterima Suara.com, Minggu (14/5/2023).
Adapun peringatan 25 tahun reformasi jatuh pada 12 Mei 2023. Usman juga mendesak Kejaksaan Agung untuk menyidik kasus penembakan itu.
"Sekaligus menginstruksikan Jaksa Agung untuk menyidik tuntas kasus tersebut, karena hingga kini aktor utama di balik penembakan itu masih belum terungkap dan diadili," tegas Usman.
Usman menilai para keluarga korban tragedi 1998 berhak mendapat keadilan melalui jalur pengadilan HAM.
"Para korban dan keluarga berhak mendapatkan keadilan atas apa yang mereka alami. Mengusut tuntas kasus ini, termasuk memenuhi hak korban dan menghukum pelaku secara efektif melalui pengadilan HAM," jelas Usman.
Sebab, jika negara tidak serius menangani insiden maka insiden serupa bisa saja terulang di masa yang akan datang.
Baca Juga: Hadiri Pameran Foto 25 Tahun Reformasi, Ganjar Pranowo Kenang Tragedi Trisakti
Berita Terkait
-
Giring Ganesha dan Ratusan Massa PSI Daftar Caleg di KPU RI, Gemakan Semangat Jokowi
-
Heboh, Mobil di Selandia Baru Pakai Plat Nomor Bertuliskan Jokowi, Publik: Keren, Mendunia!
-
Publik Soroti Momen Detik-detik Hormat Chef Arnold Dibalas Presiden Jokowi: Bukti Kalau Orang Itu Baik
-
Adu Harta Menteri Jokowi yang 'Berjamaah' Daftar Caleg 2024, Siapa Paling Tajir?
-
CEK FAKTA: Hilang Kesabaran, Jokowi Perintahkan Bombardir Markas KKB Papua, Benarkah?
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Dave Laksono Dukung TNI, Ferry Irwandi: Negara dan Semua Perangkatnya Mengancam Saya!
-
Ditunjuk Dedi Mulyadi, Ini Tugas Utama Helmy Yahya Sebagai Badan Pengelola Rebana
-
15 Mobilnya Disita KPK, Satori Berdalih untuk Showroom dan Dibeli Sebelum Jadi Anggota DPR
-
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?