Suara.com - Eks Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa selama 77 tahun Indonesia merdeka telah terjadi 15 konflik di negara ini. 10 diantaranya akibat ketidakadilan.
Sehingga, ia meminta kepada pemimpin bangsa berikutnya agar bisa meningkatkan keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat.
“Kita sudah merdeka, kita sudah bersatu, kita sudah berdaulat. Yang harus dijaga dan ditingkatkan adalah keadilan dan sejahtera,” kata JK di Istora Senayan, Sabtu (20/5/2023).
“Selama kita merdeka, ada 15 kali konflik. 10 konflik itu karena ketidakadilan,” imbuhnya.
JK kemudian menyebutkan beberapa daerah yang sebelumnya pernah berkonflik. Misal seperti konflik Ambon dan Poso. Mulanya konflik tersebut bukanlah soal agama, melainkan ketidakadilan.
“Keadilan adalah pondasi penting di hidup kita,” ujar JK.
JK kemudian memberikan contoh lain, soal ketidakadilan di negeri ini yang belum lama terjadi. Seperti kerusakan jalan di Lampung, yang tidak diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi.
Jangan sampai, kata JK, masyarakat menganggap, jika ingin melintas di jalan yang bagus harus membayar, atau beranggapan orang-orang kaya saja yang mampu melintas di jalan yang bagus.
“Artinya orang bisa anggap kalau mau jalan baik, hanya orang mampu karena itu bayar. Tapi kalau jalan rakyat, rusak tidak diperbaiki, itu ketidakadilan bagi rakyat,” jelasnya.
Baca Juga: JK Masih Tidak Mau Tanggung Jawab, Ibunda Denise Chariesta Kembali Buka Suara: Tuhan Maha Adil
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
KemenHAM: Pelanggaran HAM oleh Perusahaan Paling Banyak Terjadi di Sektor Lahan
-
Pemerintah Terbitkan PP, Wahyuni Sabran: Perpol 10/2025 Kini Punya Benteng Hukum
-
Komisi III DPR Soroti OTT Jaksa, Dorong Penguatan Pengawasan
-
Perpres Baru Bisnis dan HAM Masih Menunggu Teken Menko Airlangga
-
Rawan Roboh Selama Cuaca Ekstrem, Satpol PP DKI Jakarta Tertibkan 16 Reklame Berbahaya
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Tetap Jalan Saat Libur Sekolah, Begini Skema Pembagian MBG Menurut BGN
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Kontribusi Beton Precast untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia