Suara.com - Seorang warganet baru-baru ini mengungkap telah menjadi 'korban' up selling saat membeli donat di JCO. Curhatan warganet tersebut lantas menjadi viral dan perbincangan di Twitter.
Pembeli ini mengaku dirinya terkecoh dengan trik up selling dari salah satu pegawai JCO, sehingga ia pada akhirnya harus membayar lebih mahal saat memesan paket yang diinginkannya.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
Ditawarkan paket yang lain
Kejadian up selling ini berawal ketika pembeli ini mendatangi salah satu cabang JCO di Jakarta Timur pada Jumat (19/5/2023) lalu.
Saat hendak membeli paket, pembeli ini mengungkap salah satu pegawai yang melayaninya di JCO tiba-tiba menawarkan paket lain yang tidak diinginkan. Pembeli lantas menolak penawaran tersebut.
Pegawai sebutkan harga lebih mahal
Pembeli ini ternyata hendak membeli 1 lusin donat JCO. Ia pun sempat bertanya berapa harga 12 buah donat tersebut ke pegawai JCO. Tak disangka, pegawai JCO menyebut harga selusin donat lebih mahal dari yang diketahuinya.
Mendengar itu, pembeli tersebut mulai curiga dengan penawaran pegawai JCO. Pasalnya, ia biasa membeli satu lusin donat JCO tanpa tambahan apapun dengan harga lebih murah.
Baca Juga: Dicibir Gegara Upselling Merugikan Pembeli, Siapa Pemilik J.Co Sebenarnya?
Sang pegawai memaksa untuk pesan paket lain
Tak sampai di situ, pembeli ini mengungkap pegawai JCO sempat memaksanya untuk membeli paket satu lusin donat dengan tambahan kue. Akhirnya ia memesan paket yang ditawarkan oleh pegawai tersebut, meskipun harganya lebih tinggi.
Pegawai JCO kemudian menawarkan pembeli untuk memilih kue lainnya. Pembeli ini akhirnya memilih kue red velvet, sesuai dengan rekomendasi pegawai tersebut. Ia mengira paket tersebut memberikan gratis kue untuk setiap pembelinya.
Pegawai diduga gunakan teknik up selling
Setelah memilih kue dan donat, pembeli ini langsung membayar paket donat tersebut tanpa curiga.
Namun, setelah mengamati kembali struk belanja yang diterima olehnya, ia menyadari bahwa paket yang ia pilih bukanlah paket dengan gratis kue, melainkan paket yang memang dikemas bersama kue.
Berita Terkait
-
Link Video Syur Mirip Rebecca Klopper Full 47 Detik, Ternyata Ini Sosoknya
-
Dicibir Gegara Upselling Merugikan Pembeli, Siapa Pemilik J.Co Sebenarnya?
-
Aksi Jennifer Dunn Asyik Dugem Lepas Jilbab Bareng Faisal Haris yang Baru Nyaleg, Netizen: Balik ke Setelan Pabrik
-
Heboh! Tiket Konser Coldplay Jadi Mahar Pernikahan
-
Profil Lengkap Rebecca Klopper, Diduga Pemeran Video Syur 'Jilat Es Krim'
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Poin Pembahasan Penting Prabowo-Dasco di Istana, 4 Program Strategis Dikebut Demi Rakyat
-
Dituduh Punya Ijazah Doktor Palsu, Arsul Sani Tak akan Lapor Balik: Kalau MK kan Nggak Bisa
-
Viral Usul Ganti Ahli Gizi dengan Lulusan SMA, Ini Klarifikasi Lengkap Wakil Ketua DPR Cucun
-
Heboh Sebut Ahli Gizi Tak Penting, Wakil Ketua DPR Cucun Minta Maaf, Langsung Gelar Rapat Penting
-
Minta Pramono Naikkan Upah Jadi Rp6 Juta, Buruh Sesalkan UMP DKI Kalah dari Bekasi-Karawang
-
Tiap Meter Persegi di Jabodetabek Tercemar 4 Puntung Rokok, Perusahaan Ini Juaranya
-
Energi Bersih Bukan Mimpi, Inovasi 95 Tahun Ini Buktinya
-
Bupati Jember: Mulai 2026 setiap triwulan OPD dievaluasi bersama DPRD
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa, Penyidik KPK Rossa Purbo Bekti Dilaporkan ke Dewas KPK
-
Kasus Tudingan Ijazah Palsu Arsul Sani Masuk Babak Baru, Kini Ada Aduan Masuk ke MKD DPR RI