Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyebut pemerintah tidak menggunakan sistem bumi hangus dalam operasi pembebasan pilot Susi Air yakni Philip Mark Mertens yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Ma’ruf Amin menyebut bahwa pemerintah tidak ingin ada korban yang berjatuhan dalam proses penyelamatan tersebut. Ma’ruf menilai dengan menggunakan cara bumi hangus mudah saja dilakukan oleh aparat Indonesia. Namun, ia menegaskan bahwa operasi ini harus dilakukan agar dua belah pihak tetap bisa aman dan selamat.
Di sisi lain, Ma’ruf mengatakan pemerintah turut melibatkan tokoh lokal seperti tokoh gereja dan juga tokoh adat untuk membebaskan Philip dari sandera KKB.
Lantas, apa itu sistem bumi hangus yang disebut wapres Maruf Amin saat pembebasan pilot Susi Air tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Diketahui, sistem politik Bumi Hangus adalah salah satu strategi yang sudah digunakan sejak peperangan di zaman dahulu. Strategi politik bumi hangus tersebut dilakukan untuk mengusir atau menggagalkan serangan yang hendak dilakukan.
Adapun makna politik bumi hangus sendiri yaitu strategi militer yang bertujuan untuk menghancurkan apapun yang mungkin saja berguna untuk musuh.
Strategi militer bumi hangus ini sudah dilakukan sejak masa peperangan kuni. Taktik ini digunakan untuk menghancurkan aset apapun yang bisa digunakan oleh musuh, seperti misalnya senjata, kendaraan, situs komunikasi, dan industri yang jelas atau manufaktur.
Praktik tersebut bisa dilakukan oleh militer di wilayah musuh atau wilayah tempat asalnya sendiri di saat negara atau daerah tengah diserbu oleh musuh.
Di salah satu sejarah, taktik bumi hangus pernah dilakukan pada saat Perang Saudara Amerika yang dilakukan oleh William Tecumseh Sherman’s March to the Sea.
Baca Juga: Ancam Tembak Pilot Susi Air yang Disandera, Ini Tuntutan OPM
Taktik bumi hangus juga diketahui pernah dilakukan di Indonesia, salah satunya dalam peristiwa Bandung Lautan Api.
Peristiwa Bandung Lautan Api ini adalah peristiwa kebakaran besar yang ada di Bandung, Jawa Barat pada 23 Maret 1946.
Hanya membutuhkan waktu tujuh jam, ada sekitar 200.000 penduduk Bandung membakar rumah mereka dan kemudian meninggalkan kota menuju Bandung Selatan.
Tindakan tersebut dilakukan untuk mencegah tentara Sekutu dan NICA Belanda yang memanfaatkan Kota Bandung sebagai markas strategis militer dalam Perang Kemerdekaan Indonesia.
Sebelumnya diketahui KKB pimpinan Egianus Kogoya telah menyandera Philip setelah pesawat Susi Air yang ia terbangkan diserbu dan juga dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua pada 7 Februari 2023.
Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom menyebut pada bulan lalu masih dalam kondisi yang baik-baik saja selama disandera.
Berita Terkait
-
Ancam Tembak Pilot Susi Air yang Disandera, Ini Tuntutan OPM
-
Ngeri! Pilot Susi Air Diancam Ditembak Mati, Pemerintah Miliki Waktu 2 Bulan untuk Akui Kemerdekaan Papua
-
Duh! Pilot Susi Air Terancam Dibunuh Kalau Pemerintah Tak Akui Papua Merdeka dalam 2 Bulan ke Depan
-
Sebut Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air Perlu Perhitungan, Wapres: Biar Sandera Selamat
-
Lika-liku Penyelamatan Pilot Susi Air: Berbagai Negosiasi Dilakukan, Libatkan Pemkab Nduga
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak