Suara.com - Recep Tayyip Erdogan kembali memenangkan Pemilu Turki dan kali ini mencetak hattrick. Sosoknya berhasil mengalahkan lawannya, Kilicdaroglu. Erdogan mampu mengumpulkan suara sebesar 52,3% dari total pemilih.
Dengan modal itu, Erdogan berhak untuk kembali memimpin Turki atau masuk ke periode ketiganya, setelah hampir 10 tahun menjabat. Meskipun dirinya terkenal sebagai pemimpin otoriter, namun kepercayaan masyarakat atas pemerintahannya tampak masih tinggi.
Pemilu putaran kedua yang membuatnya berhasil menang kembali ini turut menuai kontroversi. Sosok Erdogan pun tak terlepas dari pembicaraan masyarakat Turki hingga media luar.
Lalu, bagaimana sebenarnya sosok Erdogan ini? Simak inilah selengkapnya.
Erdogan sudah memulai karier politiknya sejak tahun 1976. Saat itu, Erdogan menjabat sebagai aktivis sekaligus kepala cabang pemuda Beyoglu dari Partai Keselamatan Nasional. Dari situlah, ia belajar banyak soal politik.
Hampir 18 tahun terjun sebagai aktivis, sosok Erdogan pun mulai dikenal publik saat dirinya terpilih sebagai Wali Kota Istanbul pada tahun 1994.
Erdogan mulai menangani berbagai permasalahan perkotaan besar, seperti polusi udara dan kurangnya air bersih di berbagai daerah di Istanbul.
Selama menjabat sebagai Wali Kota Istanbul, Erdogan juga pernah tersandung skandal puisi kontroversial yang menyebabkan dirinya harus menerima hukuman penjara selama 4 bulan.
Walaupun dipenjara, namun ide-ide Erdogan seputar kemajuan bangsanya tak hilang begitu saja. Setelah berhasil keluar penjara pada tahun 1999, Erdogan membentuk Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) pada 2001, dengan misi menyuarakan hak-hak perempuan dan minoritas.
Baca Juga: Duet Prabowo Gibran sebagai Sinyal Kuat Kepentingan Pribadi Jokowi di Pilpres 2024
Tak disangka, partai bentukan Erdogan ini ternyata mendapat simpati publik. Hal ini terbukti saat partai AK berhasil memenangkan pemilu tahun 2022.
Namun di sisi lain, Erdogan masih dilarang untuk menjabat sebagai Perdana Menteri Turki karena masalah yang ia hadapi sebelumnya. Tak sampai 1 tahun setelah partainya menang, Erdogan pun diangkat Perdana Menteri pada tahun 2003 hingga 2014.
Selama masa jabatannya, Erdogan mencuri perhatian pemerintah dari negara-negara lain karena dirinya begitu gencar menyuarakan isu isu internasional, serta giat bekerjasama dengan negara lain dalam menyelesaikan masalah global.
Tak dapat dipungkiri Turki juga sempat mencapai masa kejayaannya selama pemerintahan Erdogan, termasuk pengembangan militer dan pembatasan sentuhan negara-negara oposisi terhadap Turki.
Meskipun pernah terjadi kudeta terhadap pemerintahannya, namun Erdogan berhasil mengembalikan keadaan walaupun krisis ekonomi masih menghantui Turki hingga saat ini.
Sebagai orang yang paling lama memegang jabatan pemimpin sepanjang sejarah Turki, Erdogan yang terkenal dengan pemerintahan otoriter ini juga kerap mendapat pertentangan dari banyak pihak.
Berita Terkait
-
Duet Prabowo Gibran sebagai Sinyal Kuat Kepentingan Pribadi Jokowi di Pilpres 2024
-
Ganjar Pranowo Menginspirasi dengan Olahraga, Tidak Tanggapi Sindiran Anies Baswedan dalam Pilpres 2024
-
Erdogan Dipastikan Jadi Presiden Turki, Donald Trump: Betapa Dia Mencintai Negaranya
-
PDIP Sambangi Markas PPP Siang Ini, Bahas Tim Pemenangan Ganjar di Pilpres 2024
-
Survei: Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Naik, Anies Baswedan Malah Makin Nyungsep
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Rano Karno: JIS Siap Hidup Lagi, Pemprov DKI Benahi Akses dan Fasilitas Pendukung
-
KPK Sudah Terima Surat Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi dan Rekan Segera Bebas
-
Mulai 2026, Periksa Kehamilan Wajib 8 Kali: Cara Pemerintah Turunkan Angka Kematian Ibu dan Bayi
-
KPK Ungkap Keppres Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspitasari Dikirim Pagi Ini
-
Menanti Keppres Turun, Keluarga Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Sudah Tunggu Sejak Subuh di Rutan KPK
-
Isu Pembabatan Mangrove untuk Rumah Pribadi Mencuat, Komisi IV DPR Desak Investigasi Pemerintah
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak