Suara.com - Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan instruksi Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri ke para kadernya, yakni tidak hanya sekadar menunggu penanganan kemiskinan dari pemerintah.
Menurutnya, para kadernya harus melakukan jemput bola turun ke masyarakat membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.
"Maka dari itu, instruksi Ibu ketum agar seluruh kader PDIP melakukan jemput bola, tidak menunggu penanganan kemiskinan. Ini tentu jadi afirmasi baru bagi seluruh kader partai agar bertindak nyata berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan Pemda untuk menangani kemiskinan," kata Anas dalam konferensi persnya di sela-sela acara Rakernas III PDIP di Sekolah DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (7/6/2023).
Azwar Anas yang kini menjabat sebagai Menpan-RB itu juga menilai, penanganan kemiskinan memerlukan integrasi dari pemerintah pusat, pemda, dan juga partai dalam hal ini PDI Perjuangan.
Untuk itu, kata dia, seluruh DPD PDIP se-Indonesia dan kekuatan Partai dikumpulkan Megawati untuk bertindak dan bekerja secara nyata baik di eksekutif dan legislatif.
Ia mengatakan, dalam Rakernas PDIP ini,dimunculkan lima kepala daerah yang dianggap berhasil dalam memecahkan isu tersebut.
Anas melanjutkan berdasarkan riset Badan Pusat Statistik (BPS), kemiskinan ekstrem angkanya mencapai 1,74 persen 2022.
Ia menjelaskan, Presiden Jokowi menargetkan pada 2024 mendatang angka kemiskinan menjadi 7,2 persen. Sekarang angka kemiskinan 9,57 persen.
"Artinya kalau business as usual ini tidak akan tercapai dengan cepat maka instruksi Ibu Ketum agar seluruh kader partai ikut bahu membahu bergotong royong untuk mencapai agar kemiskinan ekstrem menjadi 0 dari kemiskinan kita, sesuai arahan presiden itu kan targetnya 7,2 persen," kata dia.
Dalam Rakernas, lanjut Anas, para peserta sepakat perlu adanya transformasi digital terkait data kemiskinan. Selanjutnya, melakukan tata kelola program kemiskinan.
Hal ini tengah disusun oleh Tim Komisi Rekomendasi untuk visi-misi Calon Presiden Ganjar Pranowo terkait penanganan kemiskinan.
"Yang paling akhir dari pertemuan ini penanganan kemiskinan ini ke depan harus direncanakan dengan baik dan tidak bisa ditangani secara reaktif. Dan apa yang dikerjakan rakernas hari ini adalah Ibu Ketum minta dan semua bergerak mengatasi kemiskinan secara lebih terencana dan tata kelolanya untuk bisa lebih baik," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya
-
Boni Hargens: Reformasi Polri Harus Fokus pada Transformasi Budaya Institusional
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
Pemprov Sumut Sediakan Internet Gratis di Sekolah
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal