Suara.com - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri mengingatkan kepada semua pihak, termasuk Panglima TNI untuk tidak merasa terus berada di zona nyaman karena merasa tenang Indonesia keadaan damai.
Ia mengingatkan, Indonesia wajib berwaspada jika ada negara yang ingin menggangu atau mengancam.
Hal tersebut disampaikan Megawati dalam sambutannya di acara penandatanganan nota kesepahaman atau MoU antara LPP TVRI dengan BRIN di Gedung GPPS LPP TVRI, Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).
"Saya kepada Panglima dan yang lain sebagainya ngomong, kalian jangan masuk zona nyaman, kalau meskipun ini dunia dalam keadaan damai, tapi kalau ada orang yang mau ambil negeri kita kembali, 'apa strategi mu'? Saya bisa ngomong seperti ini karena saya pernah panglima tertinggi, boleh saya buka suara," kata Megawati.
Menurut Megawati, hal itu penting agar warga negara Indonesia bisa bersiap jika negara menghadapi situasi terburuk.
"Supaya jaga-jaga lho, supaya ntar gimana caranya, wah panik semua rakyatnya enggak diajari panik semua," ungkapnya.
Presiden kelima RI lantas mengingatkan soal apa yang terjadi antara Ukraina dengan Rusia. Megawati tak ingin dirundung atau dibully soal hal tersebut.
"Ini contoh soal, jangan saya di-bully, karena itu kejadian, yang namanya Rusia-Ukraina, coba anak-anak muda ini, coba kan, kasian kan Ukraina, tapi kenapa? Karena nggak bisa mikir dia. Nggak bisa mikirnya kenapa? Ya itu kan dulu bagian dari Rusia, USSR, nah sama Rusia kemudian disuruh berdiri sendiri," tuturnya.
Megawati lantas bercerita bagaimana dirinya sempat berkomunikasi dengan Presiden Rusia soal nasib Ukraina. Putin kala itu bilang kepada Megawati agar Ukraina dibiarkan berdiri sendiri, namun kenyataannya kini berbeda.
Baca Juga: Ingatkan Indonesia Bisa Bangun Reaktor Nuklir Seperti Negara Lain, Megawati Bandingkan Korea Utara
"Karena waktu saya ketemu Presiden Putin beliau bilang, iya biar mereka mandiri, karena kalau tidak mereka bergantung pada Rusia. Oh, ku bilang keren, iya lho," ujarnya.
"Nah, terus sekarang, padahal Rusia itu kan mintanya please kamu jadilah negara merdeka, berdaulat, tapi kan ini dijadikan,.. Lho orang kayaknya di pintu Rusia. Nah dia nggak bisa berpikir seperti itu terus minta tolong kepada NATO, ya Rusia-nya ya bereaksi lho. Gimana, katanya mau perdamaian dunia. Ini contoh lho," sambungnya.
Untuk itu, Megawati meminta Indonesia mengambil pelajaran terkait apa yang dialami oleh Ukraina. Menurutnya, Indonesia harus bersiap diri hadapi segala macam kemungkinan.
"Nah kalau kita tiba-tiba dideng gitu, kayak apa ya? Saya enggak bisa bayangin. Masa kita mau pakai senjata-senjata yang menurut saya sudah tidak update lagi, sudah tidak propper. Coba gimana kalau Republik ini tidak dijaga," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
 - 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid