Padahal, kecepatan internet di rumahnya berkapastis 25 Mbps, termasuk cukup kencang. Selain itu, telepon selulernya juga kerap berdering dari seseorang yang tak dikenal.
"Ada yang aneh dari HP saya," kata Busro kepada IndonesiaLeaks baru-baru ini.
Busyro mengungkapkan, hal itu sering terjadi saat dia menyuarakan penolakan revisi Undang-Undang KPK pada September 2019 lalu. Peristiwa itu dikenal dengan aksi ReformasiDikorupsi, sebuah gerakan masyarakat sipil yang tak hanya menuntut penolakan revisi KPK, melainkan juga penolakan terhadap pengesahan RUU KUHP.
Tak hanya Busyro, Eks Wakil Ketua KPK Bambang Widjajanto juga mengalami hal serupa. Ia malah mendapat kiriman undangan dalam bentuk PDF di akun WhatsApp. Ketika Bambang mencoba mengunduh dokumen tersebut, ponselnya malah mengalami gejala yang sama seperti dialami oleh Busryo.
Salah satu eks pegawai KPK, Rosman,-bukan nama sebenarnya, mencoba melakukan digital forensik terhadap ponsel milik Bambang. Dari hasil forensik itu diketahui bahwa file PDF yang diterima ternyata berjenis file apk atau aplikasi.
Menurutnya, aplikasi itu dapat merusak celah keamanan, merekam, mengambil data, bahkan mengacaukan percakapan pesan WhatsApp pemilik akun. Mendapati adanya malware itu, Ruslan meminta izin kepada Bambang untuk mengembalikan pengaturan ponselnya seperti bawaan pabrik.
"Sekarang sudah nggak ada lagi," ujarnya saat ditemui IndonesiaLeaks di kantornya awal Maret lalu.
Tak hanya orang per orang, serangan tersebut pun bisa dilakukan secara 'berjemaah' seperti yang dialami puluhan jurnalis NarasiTV.
Tercatat ada 30 karyawan NarasiTV mengalami serangan digital pada 26 September 2022 lalu. Serangan tersebut bermula dari panggilan telepon yang masuk ke produser Narasi, Jay Akbar. Saat panggilan tersebut ia angkat, tak ada respons sama sekali dari penelepon.
Baca Juga: Melacak Jejak Bawah Tangan Pegasus 'Senjata Pembungkam Massa' di Indonesia
Tak lama berselang, peristiwa seperti yang dialami Sasmito, Busyro dan Bambang Widjojanto juga terjadi. Akun WhatsApp-nya diretas dan kemudian merambat ke rekannya lainnya.
Serangan siber tersebut diduga karena liputan NarasiTV yang memberitakan gaya hidup mewah polisi. Menurut Jay, setelah pemberitaan itu muncul, teleponnya kerap berdering namun tak ada respons saat diangkat.
Tak hanya serangan terhadap individu, Narasi TV juga kena serangan Distributed Denial of Service (DD0S) atau penolakan layanan secara terdistribusi yang menimpa portal media.
Efeknya, Narasi TV alami kerugian. Mereka tak dapat memproduksi dan menayangkan berita, sehingga layanan akses informasi kepada publik terhambat.
Lantaran kejadian itu, Narasi TV didampingi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dengan kuasa hukum LBH Pers melapor ke Bareskrim Polri dengan Nomor STTL/365/IX/2022/BARESKRIM pada 30 September 2022.
Tak hanya itu, Jay Akbar secara pribadi sebagai awak redaksi Narasi juga melaporkan PT Telkomsel Indonesia ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Februari 2023.
Berita Terkait
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
Dulu Raja Rokok Hingga Saham, Kini Gudang Garam Berada di Tepi Jurang
-
Burden Sharing Kemenkeu-BI Demi Biayai Program Prabowo
-
Skandal Domino Menteri Kehutanan: Beneran Nggak Kenal atau Tanda Hilangnya Integritas?
-
Mikel Merino Hattrick, Spanyol Bantai Turki Setengah Lusin
Terkini
-
Viral Brimob Ejek TNI Latihan : Netizen Pertanyakan Proses Seleksi Anggota Polri!
-
Untuk Jaga Situasi Kondusif di Daerah, Mendagri Tito: Kepala Daerah Perkuat Satlinmas dan Forkopimda
-
Dibalik Polemik Suksesi, Fathian Ungkap Siapa Saja yang Dukung Gibran Jadi Presiden
-
Menpan-RB Kode CPNS 2025 Kembali Dibuka, Ini Cara Daftar dan Syaratnya
-
KPK Kumpulkan Bukti Keterlibatan Sudewo hingga Pembangunan Jalur KA di Sumatera dan Sulawesi
-
CEK FAKTA: Unggahan TikTok Soal Kondisi Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio Pasca Demo
-
Disdik DKI Akui Tak Punya Data Lengkap Penerima Chromebook dari Era Nadiem, Begini Penjelasannya
-
Berapa Tarif Listrik Terbaru Periode 8-14 September 2025? Berikut Rinciannya
-
Hearts2Hearts Membuat Iklan Shopee 9.9 Super Shopping Day Semakin Seru dengan Nyanyi Lirik Indonesia
-
Kini Harta Turun Drastis, Nadiem Makarim Jadi Menteri Pendidikan Bukan Tambah Kaya?