Suara.com - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan para pejabat negara soal APBN dan APBD yang alokasinya sering dianggap tak optimal. Hal ini pun disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Jokowi pun sempat menegaskan bahwa alokasi APBN sering disalahgunakan, salah satunya banyak dihabiskan untuk perjalanan dinas dan berbagai kegiatan yang tidak jelas alokasinya. Lalu, apa saja poin-poin yang disampaikan Jokowi? Simak inilah selengkapnya.
1. Sebut cari uang sangat sulit
Jokowi pun menyebut bahwa uang yang digunakan dalam APBN tersebut sangat sulit untuk dicari karena berasal dari berbagai elemen pendapatan negara.
"Memang cari uang sangat sulit, baik lewat pajak, PNBP, royalti, ataupun dividen, ya tidak mudah. Saya tegaskan sekali lagi, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 itu tidak mudah," ungkap Jokowi.
2. Ungkap soal kelemahan pengawasan di Indonesia
Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut kelemahan pemegang wewenang dalam pengawasan membuat APBN tidak terserap dengan optimal.
"Kita memang lemah di sisi itu (pengawasan). Kalau tidak diawasi, hati-hati. Kalau tidak cek langsung, dipelototi satu satu. Hati-hati, kita lemahnya di situ." ucap Jokowi.
3. Sindir soal penyalahgunaan APBN
Jokowi menyindir adanya penyalahgunaan alokasi APBN yang tidak sesuai. Salah satunya dana untuk penanganan stunting. Contohnya, Jokowi mengatakan ada Rp10 miliar yang rencana awalnya digunakan untuk stunting.
Namun, anggaran itu ternyata banyak dihabiskan untuk perjalanan dinas, menggelar rapat, dan kegiatan pengembangan yang tidak jelas.
"Minggu lalu saya cek di APBD dari Mendagri (Menteri Dalam Negeri), saya bilang coba saya mau lihat 10 miliar itu katanya untuk stunting. Ternyata pas dilihat perjalanan dinas Rp 3 miliar, gelar rapat Rp 3 miliar, penguatan pengembangan apa-apa bla bla bla itu sampai Rp 2 miliar,” sindirnya.
4. Sebut program yang dibuat absurd
Jokowi juga turut menemukan kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang tidak benar saat menganggarkan. Pada akhirnya, program dan kegiatan yang dirancang justru absurd dan tidak jelas.
“Nanti dana sisa sekitar 600 juta itu juga masih muter-muter di situ saja. Dibuatlah program pemberdayaan, pengembangan, istilah-istilah yang absurd, jelas enggak konkret,” lanjut Jokowi.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Publik, Presiden Jokowi Pun Terpesona dengan Vicky Prasetyo
-
Bawakan Golden Buzzer Untuk Presiden RI, Putri Ariani Diberi Uang Saku
-
Dikenal Punya Karakter Konyol, Presiden Jokowi Malah Prediksi Vicky Prasetyo Lolos jadi Anggota Dewan
-
Kiky Saputri Roasting Pejabat yang Caper ke Putri Ariani: Ditunggangi Kepentingan Politik
-
Diundang ke Istana Negara, Putri Ariani Dapat Sangu dari Jokowi Tabungan untuk ke Amerika
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka