Suara.com - Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut, kini keran ekspor pasir laut dibuka lagi setelah 20 tahun dilarang. Kebijakan ekspor pasir laut ini menuai pro kontra di kalangan masyarakat.
Baru-baru ini, Wakil Kepala Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Pencegahan Korupsi Polri Novel Baswedan, membeberkan pernyataan mengejutkan soal proposal ekspor pasir laut. Hal ini ia ungkapkan melalui gelar wicara bersama Rocky Gerung dan Bambang Widjojanto di kanal Youtube nya.
Novel Baswedan mengungkapkan, proposal ekspor pasir laut pernah ditemukannya saat menangani kasus korupsi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy prabowo.
"Saya ingat waktu kasusnya Menteri KKP (Edhy Prabowo), saya kan tim saya melakukan penggeledahan tuh itu ada proposal," ungkap Novel melalui kanal YouTube Novel Baswedan.
Novel mengungkapkan, proposal tersebut merupakan proposal untuk pembukaan ekspor pasir laut. Proposal tersebut ia temukan sekitar dua tahun lalu.
"Proposal untuk pasir laut bisa dijual di Singapura, itu berapa tahun lalu yah dua tahun yang lalu kurang lebih, ee dua tiga tahun yang lalu lah," imbuhnya.
Saat menangani kasus Menteri KKP, Novel bersama tim sempat membaca proposal tersebut. Namun ia sendiri berpikir bahwa proposal tersebut tidak memiliki korelasi dengan kasus korupsi yang menyeret nama Edhy Prabowo saat itu.
"Tim saya lihat, dan saya sempat baca cuman karena nggak ada kaitan saya berpikir ah ini nggak mungkin lah saya pikir," kata Novel.
Selain itu, dirinya juga mengira proposal tersebut tidak akan mendapatkan persetujuan sebab pemerintah pasti akan memikirkan mengenai konsekuensi dan dampak lingkungan yang akan timbul.
Baca Juga: Jokowi Bantah Kebijakan Ekspor Pasir Laut Demi Muluskan Investasi Singapura di IKN
"Karena waktu itu saya lihat, ee apa namanya secara logika sepertinya tidak akan diijinkan lah. krena apa, karena dampak lingkungannya begitu berat, keuntungan buat negaranya tidak seberapa ya mungkin kan," lanjutnya.
Novel melihat kebijkan ekspor pasir laut saat ini sepertinya sudah dipersiapkan sejak lama.
"Dan kemudian dampak-dampak lain tentunya yang seperti tadi dikatakan. Jadi kok sepertinya sudah dipersiapkan, saya baru ingat itu," ungkapnya.
Kontributor : Ayuni Sarah
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil
-
Saksi Ungkap Pertamina Gunakan Kapal PT JMN karena Keterbatasan Armada Domestik
-
Bupati Bekasi dan Ayah Dicokok KPK, Tata Kelola Pemda Perlu Direformasi Total
-
Menteri Mukhtarudin Terima Jenazah PMI Korban Kebakaran di Hong Kong
-
Panas Paripurna Ranperda Perubahan Badan Hukum PAM Jaya, PSI Tetap Tolak Privatisasi BUMD Air Minum
-
KPK Ungkap Kepala Dinas Sengaja Hapus Jejak Korupsi Eks Bupati Bekasi
-
Bupati Bekasi di Tengah Pusaran Kasus Suap, Mengapa Harta Kekayaannya Janggal?
-
6 Fakta Tabrakan Bus Kru KRI Soeharso di Medan: 12 Personel Terluka
-
Pesan di Ponsel Dihapus, KPK Telusuri Jejak Komunikasi Bupati Bekasi
-
Rotasi 187 Perwira Tinggi TNI Akhir 2025, Kapuspen Hingga Pangkodau Berganti