Suara.com - Sejumlah akun Instagran dan portal berita yang memuat narasi video pencopotan bendera Partai Golkar oleh Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution dilaporkan ke Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut).
Akun Instagram yang dilaporkan tersebut, memuat narasi tersebut di waktu yang bersamaan pada tanggal 9 Juni 2023, sedangkan portal berita yang dilaporkan, yakni yang dimuat pada 11 Juni 2023. Mereka dilaporkan oleh kader Golkar, Apri Budi. Ia mengemukakan, jika bendera kuning yang dicabut Bobby bukan bendera Golkar seperti yang diberitakan.
"Saya mendatangi Markas Polda Sumut untuk melaporkan dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan sejumlah akun Instagram yakni medanheadlines, cctv.medan, lintas.sumut, hits_kalakkaro.id serta portal berita di antaranya portal berita nasional tvonenews.com dan portal berita lokal Lintas10.com, disway.id, kilat.com, democrazy.id," katanya di Markas Polda Sumut pada Senin (19/6/2023).
Didampingi kuasa hukumnya, Apri menegaskan sejumlah akun instagram dan portal berita tersebut disinyalir menyebar hoax terkait video pencopotan bendera Partai Golkar yang di lakukan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.
Dari video yang diunggah pada tanggal 9 Juni 2023 secara serentak di sejumlah akun Instagram itu dan dimuat dalam portal berita disebutkan adalah bendera Golkar. Akun instagram dan portal berita itu memuat dugaan berita hoax secara serentak.
Akun Instagram itu memuatnya secara serentak pada 9 Juni 2023 dan portal berita ada yang memuatnya pada 11 Juni 2023. Mereka menarasikan bendera kuning yang dicopot Wali Kota Medan itu adalah bendera Golkar, padahal itu bukan bendera Golkar.
"Ketua Golkar Sumut Musa Rajekshah dalam akun Instagramnya sendiri yang menyebut video pencopotan bendera Golkar itu adalah hoax, namun pada malam harinya postingan itu dihapus di Instagram Musa Rajekshah. Hanya saja di akun Facebook Musa Rajekshah masih ada," kata Apri.
Dinarasikan dalam video dan portal berita tersebut, Bobby Nasution seolah membedakan perlakuan antara Partai PDIP dan Partai Golkar. Bendera kuning yang disebut sebagai bendera Golkar, dicopot oleh Wali Kota Medan di Jalan Sudirman.
Namun, Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Jokowi itu membiarkan bendera PDIP di Jalan Djamin Ginting Medan.
Baca Juga: Bobby Nasution soal Maraknya Begal di Medan: Tindak Tegas Para Pelaku!
Selaku kader Partai Golkar, Apri merasa dirugikan dengan dugaan penyebaran hoax tersebut. Apalagi dalam video itu dinarasikan seolah-olah Wali Kota Medan dibenturkan dengan Partai Golkar.
"Narasi dalam video dan berita yang kami nilai hoax tersebut seolah membenturkan Golkar dengan Wali Kota Medan. Ini tentu merugikan Golkar karena Golkar adalah partai pengusung dan berjuang memenangkan Bobby Nasution pada Pemilukada Medan tahun 2020," kata Apri.
Untuk itu, selaku Kader Partai Golkar dia meminta sejumlah hal kepada Polda Sumatera Utara. Di antaranya memanggil dan memeriksa pemilik akun instagram serta portal berita yang melakukan penyebaran dugaan hoax tersebut.
"Saya juga meminta agar Polda Sumut memanggil Ketua Golkar Sumut Musa Rejekshah untuk di mintai keterangan terkait pernyataannya yang menyebut video tersebut adalah hoax. Namun pada hari yang sama postingan di Instagram Musa Rajekshah di-takedown. Ini ada apa," kata Apri.
Apri juga Meminta agar Polda Sumut mengusut tuntas dalang video hoax tersebut.
"Siapakah yang membuat video hoax tersebut? Ini harus di ungkap siapa dalangnya. Jangan-jangan akun Instagram dan portal berita itu hanya di suruh-suruh untuk memposting. Kalau benar, maka tentunya ada yang memerintahkan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Viral Jejak Digital Ponpes Al Khoziny di Google Earth, Netizen: Bangunan Paling Gak Masuk Logika
-
Sopir Pajero Mabuk Seret Honda Scopy Ratusan Meter di Tangerang, Endingnya Tak Terduga
-
Modus Baru Korupsi Haji Terkuak! KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Petugas ke Calon Jemaah
-
Darurat Radiasi Cesium-137 Cikande: Warga Zona Merah Terancam, Pemerintah Siapkan Evakuasi
-
GoTo Dorong Kolaborasi dengan Media Lokal untuk Edukasi Publik dan Pemberdayaan Daerah
-
Teror Bom Guncang 2 Sekolah Internasional di Tangerang, Polisi Buru Pengirim Pesan!
-
Ekosida! Spanduk Protes Warnai Aksi Tolak PSN Papua di Jakarta, Ancam Demo Lebih Besar di Istana
-
Beda Reaksi Warga Sambut Menteri Purbaya Yudhi VS Bahlil Lahadalia di HUT TNI Ke-80
-
Sekolah Elite Mentari Bintaro Diancam Bom, 6 Mobil Gegana Langsung Aktif
-
Minta Delpedro Cs Dibebaskan! Cholil ERK hingga Eka Annash The Brandals Siap Jadi Penjamin