Suara.com - Anak kedua HK, ibu yang gantung diri di Jember, berinisial RZK (6), menjadi saksi kunci peristiwa itu. Ia berpotensi mengetahui bagaimana ibunya bunuh diri, lalu kakak dan adiknya meninggal dunia. Menurut pihak kepolisian, ia sempat menyampaikan pengakuan yang terbilang sangat memilukan.
RZK mengaku kepada ayahnya, bahwa ia takut dengan ibunya. Polisi pun akan memeriksa saksi kunci tersebut karena ia merupakan sosok yang membukakan pintu saat sang ayah datang. Menurut pihak kepolisian, ia juga menjadi orang pertama yang melihat aksi nekat HK.
"Kita masih menunggu (pemeriksaan RZK), karena anak tersebut yang membukakan pintu di mana orang tua dari anak tersebut pulang setelah berjualan cilok. Namun, (ia) hanya menyampaikan kepada bapaknya 'Takut... Takut sama ibu'," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Dika Hadiyan Widya Wiratama, kepada wartawan, Senin (19/6/2023).
"Nanti akan kita mintai keterangan. Apalagi yang menemukan pertama kali adalah anak kedua. Dia bisa disebut sebagai saksi kunci dari kasus (bunuh diri) ini," tambahnya.
Dika mengatakan, psikologis anak kedua HK jelas terganggu karena melihat langsung ibu dan kedua saudaranya meninggal dunia. Oleh sebab itu, untuk memperoleh keterangannya, polisi perlu meminta izin dari psikiater yang mendampingi.
Tak hanya itu, polisi juga wajib berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Hal ini dilakukan mengingat anak kedua yang masih di bawah umur. Jadi, perlu penanganan khusus untuk kita mendapatkan keterangan.
Sebelumnya, seorang ibu, Husnul Khotimah atau HK (31) gantung diri di rumah usai membunuh dua anak kandungnya LN (7) dan SK (6 bulan). Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Bintoro, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, pada Sabtu (17/6/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
Orang pertama yang menemukan ketiga jasad adalah sang suami, AR (36) yang baru pulang berjualan cilok. Ia lantas berteriak hingga para tetangga datang dan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Sebelumnya, ia diketahui cukup lama menunggu sampai RZK membukakan pintu.
Sampai saat ini polisi juga masih belum bisa memastikan apakah betul HK yang membunuh dua anaknya tersebut. Hal itu bakal segera diketahui, usai mereka memeriksa anak kedua yang menjadi saksi kunci. Namun, butuh waktu karena RZK masih berusia sangat muda.
Baca Juga: Pilu, 5 Fakta Ibu di Jember Bunuh Dua Anaknya Lalu Gantung Diri: Obat Habis, Tak Mampu Bayar BPJS
Hasil visum jasad
Selain berupaya meminta keterangan anak kedua, polisi juga sudah mendapatkan hasil visum tiga orang bersangkutan. Hal ini akan menjadi salah satu petunjuk penyidik untuk mengungkap penyebab kematian HK beserta anak pertama dan ketiganya.
Berdasarkan hasil tersebut, anak ketiga memiliki lebam. Ada indikasi bahwa ia meninggal karena kehabisan oksigen dengan cara dibekap. Namun, polisi tidak menemukan bekas cekikan. Sementara anak pertama, dilaporkan mengalami luka di bibir dan ditemukan bekas jeratan di leher.
Jeratan tersebut didukung oleh temuan tali jemuran dan kawat di lokasi kejadian. Kemudian, untuk HK, diduga bunuh diri karena tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Polisi hanya menemukan jeratan bekas tali jemuran di sekitar lehernya.
HK mengalami depresi
Kapolres Jember, AKBP Nur Hidayat mengatakan bahwa HK mengalami depresi sejak tahun 2018 lalu. Hal ini diketahui polisi berdasarkan keterangan sang suami, AR. Lalu, ia pun mulai menerima perawatan medis di Rumah Sakit dr Soebandi Jember.
Berita Terkait
-
Pilu, 5 Fakta Ibu di Jember Bunuh Dua Anaknya Lalu Gantung Diri: Obat Habis, Tak Mampu Bayar BPJS
-
WNA Asal Kazakhstan Ditemukan Tewas di Hotel Kawasan Kuta
-
Curhat Ibu Nikita Willy yang Sedih Usai Anaknya Menikah
-
Eva Manurung Sakit Hati Pernah Diusir dari Rumah Gegara Ibu Inara Rusli: Aku Sampai Bengong
-
NGERI! Anggota Propam Polres Musi Rawas Tewas Tembak Kepala Sendiri, Polda Sebut Bundir
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah