Suara.com - Mantan Anggota Bawaslu Wahidah Suaib menilai kualitas pemilu, khususnya dalam hal keterwakilan perempuan saat ini mengalami kemunduran jika dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.
Sebab, dia menilai semakin kecil jumlah keterwakilan perempuan di bidang lembaga penyelenggara pemilu.
"Mau saya bandingkan ada seleksi beberapa lembaga negara dalam dua tahun ini. KPU RI, Bawaslu RI, Komisi Informasi Pusat (KIP), Komnas HAM, dan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)," kata Wahidah dalam diskusi Puskapol UI yang bertajuk ‘25 Tahun Reformasi, Quo Vadis Keterwakilan Politik Perempuan’, Selasa (20/6/2023).
Wahidah menilai, KIP, Komnas HAM, dan KPI berhasil menerapkan kebijakan afirmasi perempuan dalam keanggotaan. Berbeda dengan KPU dan Bawaslu yang masing-masing komisionernya hanya berisi satu perempuan.
"Untuk KPU dan Bawaslu dengan berbagai effort yang kita lakukan, ternyata tidak mampu menggoyahkan Komisi II yang menetapkan perempuan hanya satu orang," ujar Wahidah
"Jadi, di lembaga-lembaga nonkepemiluan, kita mampu melakukan gerakan masif yang kemudian bisa menambah keterwakilan perempuan," tambah dia
Dia merasa miris karena keteewakilan perempuan di lembaga penyelenggara pemilu dianggap menurun
Perlu diketahu, pada KPU RI periode 2022-2027, hanya ada satu perempuan dalam jajaran komisioner yaitu Betty Epsilon Idroos sebagai Ketua Divisi Data dan Informasi KPU RI.
Hal serupa juga terjadi pada Bawaslu periode 2022-2027 yang hanya memiliki satu anggota perempuan yakni Lolly Suhenty selaku Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat.
Baca Juga: Keterwakilan Perempuan di Indonesia, Puskapol UI: Satu Langkah Maju, Dua Langkah Mundur
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB