Suara.com - Kelurahan Jelambar Baru, Jakarta Barat, melakukan pendataan warga yang tinggal di permukiman kolong tol Angke 2 Jelambar, Jakarta Barat. Hasilnya, tercatat ada 108 jiwa yang tinggal di lokasi tersebut.
Lurah Jelambar Baru, Danur Sasono, mengatakan pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah ke lokasi untuk melakukan pendataan. Namun, sejauh ini belum ada tindak lanjut karena masih melakukan perekapan data.
"31 KK (Kepala Keluarga), kalau jiwa kurang lebih 108 jiwa (terdata)," ujar Danur saat dikonfirmasi, Selasa (20/6/2023).
Kebanyakan dari penghuni permukiman itu disebut Danur kebanyakan tak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI Jakarta. Warga yang tinggal juga bekerja di sektor informal.
"Kalau bangunan kurang lebih 64. Itu data rekap detailnya yah. Kalau penduduk tadi ada 108 jiwa, KTP ada yang DKI dan luar DKI," ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga menyebut sebagian warga yang tinggal merupakan korban gusuran saat pembangunan Taman Kalojodo, Jakarta Barat. Saat itu, pembangunan dilakukan pada masa kepemimpinan eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama.
"Ada laporan mereka eks Kalijodo. Cuman itu kan udah lama ya, kayaknya sih keluar masuk situ. Tapi mungkin emang ada yang eks Kalijodo penertiban waktu itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi angkat bicara soal adanya permukiman kolong tol Angke 2 Jelambar, Jakarta Barat. Ia meminta agar Wali Kota Jakarta Barat turun tangan menangani masalah ini.
Berdasarkan penelusuran di media sosial, warga membuat permukiman dadakan itu tepat di bawah kolong tol. Bahkan, untuk bisa masuk permukiman harus menunduk karena rendahnya ketinggian pintu masuk.
Dikhawatirkan permukiman ini terdapat penyakit karena sanitasi yang buruk dan lingkungan yang kotor. Namun, permukiman ini masih dialiri listrik.
Prasetyo meminta Wali Kota tak hanya duduk diam saja di kantor. Harus dilakukan pengecekan langsung untuk mengetahui apa masalah sebenarnya serta solusinya.
"Ini tugas wali kota, wali kota harus ada, harus turun, tugas wali kota bukan di dalam kantor, tapi di lapangan. Lihat," ujar Prasetyo di gedung DPRD DKI, Senin (19/6/2023).
Terpisah, Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengaku sudah membahas hal ini bersama jajarannya. Untuk saat ini, pihaknya akan melakukan pendataan warga yang tinggal di permukiman itu.
"Kita saat ini melakukan penataan, berapa orang ber-KTP DKI dan tidak," kata Hendra.
Setelah melakukan pendataan, baru akan ada penanganan lebih lanjut dari pihaknya.
Berita Terkait
- 
            
              Diadang! Sejumlah Pria Diduga Anggota Ormas Intimidasi Jurnalis saat Meliput Pemukiman Warga di Kolong Tol Angke Jakbar
 - 
            
              Pemkot Jakbar Mendata Warga yang Bermukim di Kolong Tol Jembatan Angke
 - 
            
              Pemprov Anggarkan Rp1,8 Miliar Buat Perbaikan RPTRA Kalijodo yang Dibiarkan Rusak di Masa Anies
 - 
            
              DPRD DKI Minta RPTRA Kalijodo Dijaga 24 Jam Setelah Diperbaiki, Supaya Tak Lagi Jadi Sarang Prostitusi
 - 
            
              Sebut Penggantian Nama Bikin RPTRA Kalijodo Terlantar, DPRD DKI: Anies, Gubernur yang Tidak Patut Dicontoh
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Episode Final Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas, Ajang Pembuktian Kehebatan UMKM Lokal
 - 
            
              Bareskrim Polri Bongkar Tambang Pasir Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi Bernilai Rp 48 Miliar
 - 
            
              Sidang MKD: Ahli Hukum Warning Pelaku Hoaks, Video Uya Kuya Jadi Bukti
 - 
            
              Bukan soal Whoosh, Ini Isi Percakapan Dua Jam Prabowo dan Ignasius Jonan di Istana
 - 
            
              KontraS Pertanyakan Integritas Moral Soeharto: Apa Dasarnya Ia Layak Jadi Pahlawan Nasional?
 - 
            
              Viral Pria Gelantungan di Kabel Jalan Gatot Subroto, Ternyata Kehabisan Ongkos Pulang Kampung
 - 
            
              Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
 - 
            
              AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
 - 
            
              Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
 - 
            
              PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah