Suara.com - Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu Jawa Barat belakangan ini mencuri perhatian banyak kalangan di Indonesia. Sejumlah ajaran di Ponpes Al Zaytun ini dinilai menyimpang.
Keanehan ajaran Ponpes Al Zaytun mencuat pada momen Idul Fitri lalu. Pelaksanaan salat Ied di Pesantren Al Zaytun berbeda dengan salat Ied umat Islam lain pada umumnya, yakni dengan mencampur shaf perempuan dan laki-laki.
Pesantren tersebut juga menjadi sorotan ketika beredar video yang menunjukkan para santrinya menyanyikan lagu Yahudi berjudul 'Hevenu Shalom Aleichem’.
Menanggapi beragam kontroversi yang dilakukan oleh Ponpes Al Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat bicara.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Bidang Hukum dan HAM Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Ichsan Abdullah dengan tegas menyatakan, Ponpes Al Zaytun terafiliasi dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII).
Pernyataan itu berdasarkan kesimpulan dari penelitian MUI terhadap ponpes itu yang dilakukan 21 tahun lalu.
Gerakan NII
Menurut Ichsan Abdullah, Negara Islam Indonesia (NII) adalah gerakan keagamaan yang radikal dan menyimpang.
Berdasarkan penelitian MUI pada 2002 lalu, afiliasi antara Al Zaytun dengan NII terlihat dari pola rekrutmen dan penghimpunan atau penarikan dana yang dilakukan anggotanya.
Baca Juga: Densus 88: Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang Bisa Jadi Embrio Kelompok Teroris
Dugaan adanya keterkaitan antara Al Zaytun dengan NII sudah dicurigai sejak ponpes tersebut didirikan pada 1999 lalu.
Jika dilihat dari sejarahnya, NII merupakan kelompok Islam radikal di Jawa Barat, yang dipimpin oleh Sekarmadji maridjan Kartosoewirjo.
Kelompok ini pernah memberontak pada 7 Agustus 1949 di daerah tasikmalaya, Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk mengubah Indonesia menjadi negara Islam, yang ketika itu bari saja diproklamirkan.
Setelah pemberontakan itu, kelompok NII berhasil ditumpas, namun bibit-bibit dan ideologinya masih ada, khususnya di Jawa Barat.
NII yang disebut terafiliasi dengan Ponpos Al Zaytun merupakan pecahan salah satu faksinya di bawah kepemimpinan Abo Toto Abdus Salam.
Karena Abdus Toto adalah komandan NII Komandemen IX, maka NII yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan NII KW 9.
Berita Terkait
-
Densus 88: Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang Bisa Jadi Embrio Kelompok Teroris
-
4 Fakta Pondok Pesantren Al-Zaytun: Dituding Menyimpang Hingga Kaitan Dengan NII
-
Dedengkot Al Zaytun Panji Gumilang Bikin Resah Umat, MUI: Menyimpang, Meresahkan, Menodai Agama!
-
Identitas Pak Kumis Bekingan Panji Gumilang Terungkap, Siap Hajar Siapapun yang Melawan Al Zaytun!
-
MUI Indramayu Desak Pemerintah Ambil Tindakan Terhadap Ponpes Al Zaytun
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Dishub DKI Pastikan Tarif Transjakarta Belum Naik, Masih Tunggu Persetujuan Gubernur dan DPRD
-
Jakarta Jadi Tuan Rumah POPNAS dan PEPARPENAS 2025, Atlet Dapat Transportasi dan Wisata Gratis
-
Cuaca Jakarta Hari Ini Menurut BMKG: Waspada Hujan Sepanjang Hari Hingga Malam
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo