Herman memandang hubungan SBY dan Megawati yang dianggap renggang semata-mata terjadi karena ada kesalapahaman. Tetapi pada dasarnya, lanjut Herman, SBY menganggap dan menginginkan tidak ada persoalan.
Karena itu, Herman berpandangan perlu dibuka ruang untuk pertemuan SBY dan Megawati melalui orang dekat masing-masing. Ia beerharap hubungan yang kini coba direkonsiliasi tidak lagi dirusak.
"Ya maka itu seluruh instrumen yang dekat dengan, baik itu Bu mega maupun Pak SBY ayo kita buka jalan. Jangan ada kompor-kompor yang memanasi. Karena bagi pak SBY tidak ada persoalan sejak awal. Saya sering mendapat arahan dari pak SBY, tidak ada persoalan," kata Herman.
"Tinggal bagaimana Bu Mega membuka ruang yang cukup bagi silaturahmi Pak SBY dan kemudian ini menjadi rekonsiliasi san memecah barier dan ini akan menjadi kekuatan moril bangsa untuk ke depan kita lebih baik lagi," ujar Herman.
Ada Petunjuk Tuhan
Herman Khaeron menegaskan mimpi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di luar konteks koalisi maupun pencapresan. Menurutnya, mimpi bertemu dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri hingga Presiden Joko Widodo menyiratkan adanya rekonsiliasi.
"Saya kira ini yang menjadi keinginan sebetulnya bahwa suatu saat akan terjadi rekonsiliasi, kolaborasi dengan siapapun," kata Herman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (21/6).
Kendati terbuka kolaborasi dengan siapapun, Herman meminta mimpi SBY tidak ditafsirkan sebagai bentuk peluanv koalisi. Ia menegaskan harus ada pembedaan antara koalisi dan rekonsiliasi.
Menurut Herman, mimpi SBY juga menjadi pertunjuk Tuhan. Di mana yang terjasi selama, kata dia, memang ada kesalahpahaman.
Baca Juga: PDIP Ingin Pertemuan Megawati dan SBY Tak Dipaksakan: Biar Bergulir Natural Alami
"Barangkali yang pada akhirnya seakan-akan, seolah-olah karena pada momentum-momentum tertentu sebetulnya Pak SBY dan Bu Mega juga bertemu. Tetapi, mimpi ini memberikan makna yanf sangat luhur, yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan," kata Herman.
Herman lantas menanggapi pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang membuka peluang pertemuan antara SBY dan Megawati. Menurutnya, apa yang terjadi dari hubungan Demokrat dan PDIP yang mulai membaik saat ini memang sudah menjadi jalan Tuhan.
"Rentetannya ini kan seperti jalan Tuhan, rentetannya itu hal yang tidak direncanakan, rentetan dari mulai Mbak Puan menyebut nama Mas AHY masuk dalam urusan cawapres. Pada akhirnya ada pertemuan sekjen," tuturnya.
"Kemudian ada pertemuan antara Ketum AHY dan Mbak Puan. Sebenernya ini kan rangkaian-rangkaian. Kemudian ada mimpi yang disampaikan lewat cuitan Pak SBY yang secara runtun ini menjadi rangkaian, ini menjadi harapan seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat
-
Dorong Pertumbuhan Industri, PLN Teken PJBTL 1.800 MVA di Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Aktif Lagi di DPR, Tangis Haru Adies Kadir dan Uya Kuya Pecah Usai MKD Nyatakan Tak Langgar Etik
-
Pasrah Gaji DPR Disetop 6 Bulan usai Sebut Rakyat Tolol, Hukuman MKD Bikin Ahmad Sahroni Kapok?
-
Siswa 13 Tahun Tewas di Sekolah Internasional Gading Serpong, Diduga Jatuh dari Lantai 8
-
Soeharto, Gus Dur dan Marsinah Penuhi Syarat Terima Gelar Pahlawan, Ini Penjelasan Fadli Zon
-
Jejak Digital Budi Arie Kejam: Dulu Projo Pro Jokowi, Kini Ngeles Demi Gabung Prabowo
-
Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?
-
Terbukti Langgar Etik, MKD DPR Nonaktifkan Nafa Urbach, Eko Patrio, dan Ahmad Sahroni Tanpa Gaji
-
Angka Pengangguran di Jakarta Tembus 330 Ribu Orang, BPS Klaim Menurun, Benarkah?