Suara.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi mengaku prihatin karena masih ditemukan anak yang masih tidak bisa sekolah karena masalah biaya di Jawa Barat.
"Tentu sangat prihatin. Ternyata masih ditemukan anak tak bisa sekolah karena persoalan biaya, apalagi hanya sekedar untuk masuk sekolah dasar," kata Dedi melalui sambungan telepon di Purwakarta, Sabtu (24/6/2023).
Keprihatinan itu diungkapkan Dedi setelah bertemu seorang bapak bernama Hasan dalam acara Safari Budaya ‘Menjemput Kemenangan 08 Presiden ke-8’ di Leuwigoong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Hasan yang berprofesi sebagai tukang angkut sampah memiliki dua anak. Anak paling besar hanya lulusan sekolah dasar, sedangkan adiknya baru kelas dua sekolah dasar tidak bisa lanjut, karena persoalan biaya.
Dedi menyampaikan keprihatinannya, karena di tengah persoalan biaya untuk sekolah, pemerintah mewajibkan seluruh anak untuk wajib belajar sembilan tahun atau hingga SMP.
Menurut dia, Hasan merupakan satu dari sekian banyak orang tua yang anaknya tidak melanjutkan sekolah karena persoalan biaya. Bahkan diberbagai kesempatan Dedi mengaku bertemu anak yang sama sekali tidak disekolahkan oleh orang tuanya.
“Ini salah satu keprihatinan saya bahwa ternyata masyarakat Jawa Barat masih banyak yang tidak sekolah,” katanya.
Menurut dia, salah satu solusi agar semua anak bisa sekolah adalah dengan melakukan pendataan mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan/desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi.
Dari data tersebut setiap orang tua yang tidak menyekolahkan anaknya harus diberi teguran, terlebih saat ini sekolah telah digratiskan oleh pemerintah.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata di Bandung yang Unik dan Kreatif, Ada Batik Komar hingga Gang Nikmat
“Setelah itu dibuat surat pernyataan kemudian masukkan ke sekolah anaknya,” kata dia.
Selain dari sisi kebijakan, Dedi juga mengkritisi pola asuh yang diberikan orang tua kepada anaknya. Sebab jika berbicara biaya, semua telah digratiskan oleh pemerintah.
“Kalau masalah tidak ada biaya, dulu zaman kita tidak ada jajan, ke sekolah juga jalan. Terpenting itu niatkan kalau hidup mau benar,” kata dia. (Sumber: Antara)
Berita Terkait
-
5 Destinasi Wisata di Bandung yang Unik dan Kreatif, Ada Batik Komar hingga Gang Nikmat
-
Polemik Ponpes Al Zaytun Ditangani Pemerintah Pusat, Ridwan Kamil: Pemprov Fokus Jaga Stabilitas
-
Polemik Al Zaytun, Mahfud MD Sampaikan 3 Tindakan: Pidana, Administrasi Serta Tertib Sosial dan Keamanan
-
Polisi di Purwakarta Berhasil Ringkus Komplotan Rampok Spesialis Bobol Sekolah, Pelaku Dihadiahi Timah Panas
-
Resep Membuat Simping, Makanan Khas Purwakarta yang Menggugah Selera
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Masjid Dipasang Garis Polisi, Begini Kondisi SMAN 72 Jakarta Pasca Ledakan
-
Olah TKP Dinyatakan Rampung, Brimob Tinggalkan Lokasi, Polda Metro Jaya: Hasilnya Besok
-
Ledakan SMAN 72: Prabowo Beri Peringatan Keras! Ini Pesannya...
-
Ketua MPR: Tidak Ada Halangan bagi Soeharto untuk Dianugerahi Pemerintah Gelar Pahlawan Nasional
-
Misteri Ledakan SMA 72 Jakarta: Senjata Mainan Jadi Petunjuk Kunci, Apa yang Ditulis Pelaku?
-
Ledakan SMA 72 Jakarta: Pelaku Pelajar 17 Tahun, Kapolri Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Update Ledakan SMAN 72: Polisi Sebut 54 Siswa Terdampak, Motif Masih Didalami
-
Ledakan di SMAN 72 Jakarta Lukai 39 Siswa, Enam Orang Luka Berat
-
Kasih Paham, Hidup ala ShopeeVIP Bikin Less Drama, More Saving
-
Pahlawan Nasional Kontroversial: Marsinah dan Soeharto Disandingkan, Agenda Politik di Balik Layar?