Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih terus menyelidiki kasus korupsi yang diduga turut menyeret nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur menyebut, mereka akan mempertimbangkan perkara tersebut akan naik ke penyidikan atau tidak.
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan upaya-upaya, baik itu dalam rangka penyelidikan. Dan juga nanti akan kami lihat apakah bisa dinaikkan ke tingkat penyidikan, seperti biasanya," kata Asep di Gedung KPK, Jakarta, dikutip Rabu (28/6/2023).
Diklaim dugaan korupsi di lingkungan Kementerian Pertanian ditangani secara profesional, tanpa ada pengaruh dari pihak manapun.
"Jadi tidak ada penanganan perkara yang dicepat-cepatkan, atau dilambat-lambatkan. Kalau itu sudah waktunya naik, naik. Kalau belum, seperti Mbak juga nanya Formula E gimana? Ya itu belum. Kita lihat, pasti akan berjalan sebagaimana mestinya," ujar Asep.
Dugaan korupsi di Kementerian Pertanian, terdiri dari tiga klaster. Satu klaster sudah pernah dilakukan ekspose oleh KPK.
"Ekspose sudah. Betul, sudah. Ekspose perkembangan waktu itu-kan, saya sudah pernah bilang ada tiga klaster. Itu klaster pertama diexpose. Baru klaster kedua. Jadi jangan sampai nanti ini juga tidak komprehensif, penanganannya harus komprehensif," sebut Asep.
Perkara dugaan korupsi di Kementerian Pertanian berkaitan dengan penempatan jabatan. Namun selain itu, KPK juga menemukan perkara lain.
"Karena tidak hanya permintaan sejumlah uang kepada eselon 1,2,3, enggak, tapi ada perkara-perkara lain. Biar semuanya komprehensif. Itu bisa dilakukan pada tahap penyelidikan, maupun penyidikan," katanya.
Kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian telah diusut KPK sejak awal Januari 2023. Puluhan orang pun sudah dipanggil untuk dimintai keterangan, termasuk Menteri Syahrul.
Baca Juga: Pejabat Bea dan Cukai Andhi Pramono Bakal Segera Ditahan KPK!
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Asep Guntur buka suara soal kabar yang Syahrul Yasin Limpo dijadikan tersangka. Dia menyebut kasus itu masih dalam proses penyelidikan.
Saat ini masih proses lidik," kata Asep dikonfirmasi Suara.com pada Rabu (17/6/2023).
Asep mengaku belum dapat menjelaskan secara rinci soal kasus yang menjerat Mentan tersebut.
"Mohon maaf belum ada yang bisa kami sampaikan ya. Mohon bersabar," ujarnya.
Sementara itu, sumber Suara.com di internal KPK meyebut, lembaga anti korupsi melakukan ekspose kasus korupsi yang melibatkan seorang menteri aktif.
"Memang kemarin ada ekspos, lalu hasilnya disebut menteri aktif jadi tersangka," kata sumber Suara.com.
Berita Terkait
-
Dewas Beri Sanksi Sedang ke Oknum Petugas Rutan KPK Pelaku Asusila, Eks Penyidik KPK: Kita Tertawa Saja Lah
-
Pejabat Bea dan Cukai Andhi Pramono Bakal Segera Ditahan KPK!
-
Cerita dari KPK Soal Biaya Makan-Minum Lukas Enembe Capai Rp 1 M per Hari, Ternyata Banyak Kuitansi Fiktif
-
Geram, Pelaku Terima Suap dan Cabuli Istri Tahanan Hanya Disanksi Etik, Umar Hasibuan: Rusak Banget KPK Sekarang
-
KPK Ungkap Alasan Belum Pasang Plang pada Aset Rafael Alun yang Disita
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
Terkini
-
Ganti Haluan Ekonomi, Presiden Prabowo Disebut Pilih 'Guns and Butter' untuk Indonesia
-
Resmikan Kampus di Jakut, Pramono Anung Ultimatum Anak Buah Tak Persulit Perizinan
-
KPK Periksa Maraton Biro Travel Haji, Dalami Praktik Jual Beli Kuota Antar-Agensi
-
KPK Bongkar Pemufakatan Jahat dalam Proyek Jalur KA, Bupati Pati Diduga Terima Fee
-
Alumni MDIS Dian Hunafa Turun Gunung Bela Ijazah Gibran: Aku Sakit Hati Juga Dong!
-
Respons 'Santai' Nasdem Soal Jokowi Arahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode
-
Sinyal dari Istana, Kementerian BUMN Bakal 'Turun Kasta' Jadi Badan, Nasib ASN di Ujung Tanduk?
-
Tim Reformasi Polri Segera Dibentuk, Mensesneg Sebut Nama Mahfud MD dan Mantan Kapolri
-
Lisa Batal Hadir Mediasi Gegara Badan 'Greges', Kuasa Hukum: Bukan karena Ridwan Kamil!
-
Manuver Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Puan Maharani Bereaksi Dingin: Pemilu Masih Jauh