Sosok Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengajukan pengunduran diri dari jabatannya setelah terjadi krisis politik antara koalisi partai pendukungnya di parlemen. Ia ingin mengajukan pengunduran diri secepat mungkin.
Mark Rutte ingin berhenti memimpin kabinet yang ia bentuk sejak 10 Jnuari 2022 lalu. Masih belum ada satu tahun di masa jabatan yang baru, Rutte merasa perbedaan paham partai-partai pendukungnya tentang migrasi sudah tidak bisa lagi menemukan titik terang.
Lantas, seperti apakah profil dari Mark Rutte yang minta maaf ke Indonesia karena mundur dari jabatannya sebagai perdana menteri tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Mark Rutte merupakan politikus Belanda yang lahir pada 14 Februari 1967. Ia merupakan anak terakhir dari tujuh bersaudara. Ayah Mark diketahui merupakan seorang pedagang.
Karir Rutte tak langsung berada di politik setelah ia lulus dari Universitas Leiden. Ia sempat bekerja di Unilever. Namun, hasratnya pada politik masih tetap terjaga.
Sosok yang mengagumi Winston Churchill dan Margaret Thatcher tersebut kemudian masuk ke partai VVD pada tahun 2010.
Karirnya seketika melejit setelah ia terpilih sebagai Perdana Menteri Belanda. Mark Rutte adalah Perdana Menteri Belanda paling lama sepanjang sejarah.
Di bulan Februari 2022 lalu, Mark Rutte menyampaikan permohonan maaf atas penjajahan dan juga perbudakan yang terjadi di Indonesia oleh Belanda di masa lalu.
Permintaan maaf tersebut dilontarkan oleh Mark Rutte setelah tim peneliti mengungkap kekerasan yang dilakukan oleh Belanda saat jaman kolonial di Indonesia.
Baca Juga: Belanda Baru Akui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Puan: Harusnya Bisa Dilakukan di Masa Lalu
Selang satu tahun, yaitu pada 14 Juni 2023, Mark Rutte atas nama negaranya menyatakan bahwa Pemerintah Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Raja Belanda sudah mengakui akan hal tersebut.
Ia melakukan hal yang sama seperti Menteri Luar Negeri Belanda, Bernard Rudolf Bot pada tahun 2005 lalu.
Sebagai informasi, dalam catatan sejarah, selama berpuluh-puluh tahun lamanya Belanda tidak mengakui Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1946.
Sepanjang tahun 1945 - 1949, Belanda masih terus berusaha kembali menjajah Indonesia meski Soekarno-Hatta sudah memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka.
Berbagai aksi militer dan juga perundingan dijalani oleh Pemerintah Indonesia dan juga Belanda, sampai diselenggarakan Konferensi Meja Bundar yang selesai pada bulan November 1949.
Salah satu kesepakatannya yaitu Belanda mengakui bahwa Indonesia merupakan negara berdaulat. Kesepakatan lainnya yaitu Indonesia harus membayar utang atas biaya peperangan yang terjadi dengan Irian Barat sebagai jaminan.
Berita Terkait
-
Waduh, Belanda Baru Akui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
-
Profil Mark Rutte, PM Belanda yang Baru Sekarang Akui Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945
-
Belanda Baru Akui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Puan: Harusnya Bisa Dilakukan di Masa Lalu
-
Politisi Belanda Sesali Indonesia Sampai Merdeka hingga Sebut Raymond Westerling Pahlawan
-
78 Tahun Merdeka, Baru Tahun Ini Belanda Akui Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Kok Bisa?
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Dasco Ungkap Ultimatum Prabowo dari Hambalang: Sikat Habis Kader Korup!
-
Polisi Ringkus Dua Pelaku Curanmor yang Tembak Mati Hansip di Cakung
-
KPK Tahan 5 Pengusaha yang Diduga Suap Eks Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Nama-namanya
-
Gempur Titik Rawan Banjir, Pemkot Surabaya Siapkan Drainase Maksimal Jelang Musim Hujan
-
JATAM: Warga Pro dan Kontra Tambang di Halmahera Sama-sama Korban Sistem yang Merusak
-
KPK 'Bedah' Prosedur Izin TKA, Mantan Sekjen Kemnaker Heri Sudarmanto Dicecar Soal Pungli
-
Diwawancara Pramono, Zidan Penyandang Disabilitas Diterima Kerja di Transjakarta
-
JATAM: Negara Abai Lindungi Warga dari Dampak Beracun Tambang Nikel di Halmahera
-
Sebut Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, GUSDURian: Selama Orba Banyak Lakukan Dosa Besar
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!