Suara.com - Alat pengubah air menjadi bahan bakar kendaraan bernama Nikuba kini menjadi buah bibir. Ini setelah penemuan Aryanto Misel, pria asal Cirebon, Jawa Barat tersebut dibawa ke Italia untuk ditampilkan di sana.
Beberapa pihak turut memberikan komentarnya terkait dengan penemuan nikuba, begitupun dengan praktisi otomotif sampai dengan pemerintah. Mereka menilai bahwa nikuba bukanlah pengganti bahan bakar seperti yang diklaim oleh Aryanto Misel.
Di sisi lain, Aryanto Misel menyebut ia tidak membutuhkan bantuan pemerintah untuk pengembangan atas inovasinya tersebut.
Aryanto Misel mencoba mempertahankan penemuan tersebut sampai menimbulkan kontroversi. Salah satunya yaitu nikuba yang disebut bukanlah pengganti dari BBM.
Peneliti Madya Pusat Riset Material Maju BRIN Deni Shidqi Khaerudin menjelaskan bahwa nikuba bukanlah alat pengganti bahan bakar kendaraan, melainkan untuk menghemat bahan bakar. Deni menjelaskan konsep yang digunakan Nikuba merupakan HHO bukanlah hidrogen murni.
Pakar lain yang berasal dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Moh Nur Yuniarto, juga meragukan adanya klaim Nibuka. Ia bahkan nikuba tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada kendaraan.
Meskipun banyaknya kontroversi mencuat ke publik, tetapi nikuba justri diklaim dan mendapatkan perhatian dari mancanegara.
Penemuan Aryanto Misel ini mendapatkan kesempatan dikenal lebih jauh oleh sejumlah pabrik otomotif asal Italia. Nikuba berhasil menarik perhatian perusahaan Italia penyedia energi untuk supercar Lamborghini-Ferrari.
Aryanto Misel Tak Butuh Pemerintah
Baca Juga: 6 Kontroversi Nikuba yang 'Dikacangin' Pemerintah, Mau Dijual Rp 15 Miliar
Di tengah viralnya Nikuba ‘go internasional’, muncul pernyataan Aryanto Misel yang tidak membutuhkan pemerintah dalam pengembangan karyanya.
Aryanto menyebut bahwa ia sudah kecewa kepada pemerintah yang dianggap telah mengucilkannya selama ini.
Aryanto ingin mendanai risetnya melalui kerjasama dengan pihak luar yang memang tertarik dengan karyanya tersebut.
Pergi Ke Italia dan Jual Nikuba 15 M
Adanya perusahaan Italia yang tertarik dengan Nikuba, Aryanto Misel dan tim langsung pergi ke Milan pada 16 Juni dan mempresentasikan inovasinya pada 18 Juni 2023 lalu.
Ia mendanai sendiri pengembangan risetnya tanpa bantuan dari siapapun. Aryanto Misel berencana untuk menjual Nikuba dengan harga RP 15 miliar.
Berita Terkait
- 
            
              6 Kontroversi Nikuba yang 'Dikacangin' Pemerintah, Mau Dijual Rp 15 Miliar
- 
            
              9 Penemuan Anak Bangsa yang Dilirik Dunia Tapi Tak Diakui di Negeri Sendiri
- 
            
              Pro Kontra Nikuba Temuan Aryanto Misel: Diragukan Indonesia, Dilirik Perusahaan Dunia
- 
            
              Aryanto Misel Punya Teknologi Pemadam Api dari Serbuk Singkong, Pilih Jual Patennya ke Jepang: Indonesia Gak Ada....
- 
            
              Tak Dihargai di Negeri Sendiri, Aryanto Misel Tak Sayang Teknologi Bahan Bakar Air Diambil Asing
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Dasco Beberkan Alasan MKD DPR Tolak Mundurnya Rahayu Saraswati
- 
            
              Mengapa Jakarta Selatan Kembali Terendam? Ini Penyebab 27 RT Alami Banjir Parah
- 
            
              Korupsi Pertamina Makin Panas: Pejabat Internal Hingga Direktur Perusahaan Jepang Diinterogasi
- 
            
              Mengapa Kemensos Gelontorkan Rp4 Miliar ke Semarang? Ini Penjelasan Gus Ipul soal Banjir Besar
- 
            
              Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
- 
            
              Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
- 
            
              Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
- 
            
              Wakapolri Ungkap Langkah Pembenahan Polri: Aktifkan Pamapta dan Modernisasi Pelayanan SPKT
- 
            
              Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
- 
            
              Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil