Suara.com - Perumda Pasar Jaya menindaklanjuti keluhan kawasan Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang dijadikan sarang preman dan tempat untuk memakai narkoba. Rencananya blok tersebut akan direvitalisasi untuk mengembalikan fungsinya seperti semula.
Manajer Hubungan Masyarakat Perumda Pasar Jaya, Agus Lamun mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan terhadap pedagang dan kios di Blok G. Hal ini menjadi tahap awal sebelum melakukan revitalisasi.
"Pasar Jaya memang akan melaksanakan revitalisasi pasar Blok G, untuk saat ini kami tengah melakukan pendataan para pedagang dan tempat usaha yang merupakan bagian dari proses revitalisasi tersebut," ujar Agus kepada wartawan pada Kamis (13/7/2023).
Ia pun menyebut, pihaknya bakal mempercepat rencana revitalisasi tersebut. Sehingga ketika pengerjaan rampung, tak ada lagi pandangan negatif terhadap Blok G Pasar Tanah Abang.
"Sementara saat ini Perumda Pasar Jaya cenderung untuk mempercepat proses revitalisasi dimana diharapkan nantinya ke depan pasar menjadi lebih baik dari aktifitas pengunjung maupun kondisi fisiknya," katanya.
Sementara, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berjanji menindaklanjuti laporan dari Pasar Tanah Abang Blok G yang disebut para pedagang kini menjadi sarang penggunaan narkoba jenis sabu para preman tiap malam. Ia mengaku bakal meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat untuk turun tangan.
Selain itu, karena berkaitan dugaan penyalahgunaan narkoba, Heru juga meminta kepolisian menelusuri kasus ini.
"Ya nanti bersama pak Wali (Kota Jakarta Pusat), dan Polres cek," ujar Heru Budi saat dikonfirmasi pada Jumat (7/7/2023).
"Ya kalau menyangkut terkait kriminalitas ya kita kerjasama dengan polres," katanya menambahkan.
Baca Juga: Soal Botol Mirip Bong Sabu di Pasar Blok G Tanah Abang, Polisi: Gak Ada Kandungan Narkotikanya
Sebelumnya, sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang mengaku resah dengan aktivitas di kawasan Blok G. Pasalnya, sentra busana yang terbengkalai sejak pandemi Covid-19 itu kini ditempati para preman.
Salah seorang pedagang berinisial DT menyebut para preman hingga pencopet menempati lantai 2 dan 3 Blok G Pasar Tanah Abang tiap malamnya. Ia mengaku khawatir dengan adanya hal ini.
"Lantai dua ke atas ya untuk copet. Orang-orang yang enggak benar (sebenarnya) di semua pasar juga ada, cuma tinggal (bagaimana) kita mengelolanya," ujar DT kepada wartawan, Jumat (7/7/2023).
Tak hanya ditempati preman, mereka juga disebutnya kerap menggunakan narkoba dan menjadikan tempat itu untuk menggunakan sabu tiap malamnya.
"Kalau sore dan malam, di lantai dua dan tiga itu banyak pelaku kejahatan. Preman, penjambret, bahkan memakai narkoba di situ terjadi,” ucapnya.
Pedagang lainnya berinisial RU juga mengeluhkan hal sama. Ia menyebut para pedagang sebenarnya sudah sejak lama mengetahui aktivitas para preman itu tapi tak berani melapor.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia