Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini makin didera dengan segudang kasus dan skandal.
Memasuki pertengahan tahun 2023, sudah banyak isu yang terjadi di internal lembaga antirasuah ini. Bahkan beberapa isu, skandal, dan kontroversi juga menyeret para petinggi KPK.
Adapun di tahun 2023 publik sudah disuguhkan dengan kasus riil seperti pungutan liar (pungli), pelecehan seksual, hingga mark-up dana dinas di tengah internal KPK.
Sosok Ketua KPK Firli Bahuri juga disorot dan dituding memiliki konflik kepentingan dengan sosok Brigjen Endar Priantoro usai upaya pemecatan dan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron berupaya memperpanjang masa jabatan pimpinan KPK.
Berikut segudang kasus, skandal, dan kontroversi yang menggerogoti tubuh KPK.
Kasus mark-up dana dinas
Nurul Ghufron mengungkap kehadiran oknum pegawai KPK yang melakukan mark-up alias mengeruk keuntungan pribadi dengan memalsukan data dana dinas.
Modus si pegawai tersebut terbilang licik, lantaran ia melaporkan enam orang melakukan perjalanan dinas padahal sebenarnya hanya lima orang. Ia juga menulis di kuitansi semula 150 ditambah dengan tujuh sehingga jika diakumulasi kerugian negara bisa mencapai Rp500 juta setahun.
Ghufron kini tengah mendalami tujuan penyelewengan dana tersebut.
Baca Juga: Djarot PDIP: Selama Pemilu Terbuka Berlaku, Politik Uang Susah Dilawan!
“Peruntukannya apa nanti dalam proses penyidikan KPK,” ujar Ghufron di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/7/2023).
Baru-baru ini, seorang pegawai internal KPK mengungkap bahwa oknum tersebut yakni NAR, pegawai administrasi di Kedeputian Penindakan dan Eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
NAR diduga menyelewengkan laporan agar bisa mengambil sisa dana untuk liburan dan pacaran.
Kasus pungli sekaligus pelecehan seksual
Seorang pegawai Rutan KPK berinisial M (35) dilaporkan gegara melecehkan istri seorang tahanan korupsi.
M juga dilaporkan memeras hingga melakukan pungli terhadap perempuan malang tersebut. Adapun M memaksa agar istri tahanan korupsi tersebut untuk melakukan seks via panggilan ponsel alias video call sex (VCS).
Berita Terkait
-
Djarot PDIP: Selama Pemilu Terbuka Berlaku, Politik Uang Susah Dilawan!
-
KPK Sebut Ibu-ibu Ekonomi Sulit Jadi Kelompok Paling Banyak Terima Serangan Fajar pada Pemilu 2019
-
Djarot PDIP Sebut Politik Uang Susah Dilawan Selama Sistem Pemilu Terbuka Berlaku!
-
Modus Pegawai KPK Mark Up Uang Dinas, Komisi Anti-Rasuah Disusupi 'Ahli Korupsi'
-
KPK Bersama Bawaslu Perangi Serangan Fajar, Ini 5 Faktanya
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Gelagapan Baca UUD 45, Ekspresi Wakil Ketua DPRD Pasangkayu Disorot: Yang Dibaca Pancasila?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun