Suara.com - Keluarga Redho Tri Agustian kini kembali berduka. Sebab, keluarga mengalami kehilangan anak untuk yang kedua kalinya dengan tewasnya Redho dalam kasus mutilasi di Sleman.
Redho rela merantau jauh dari keluarga Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung untuk belajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Naas, Redho tak sempat mengobati rindu dengan keluarga dan menjadi korban pembunuhan sadis yang dilakukan oleh dua orang pemuda.
Keluarga Redho dua kali kehilangan anak
Redho ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di sungai bawah Jembatan Kelor Bangunkerjo, Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman pada Jumat (14/7/2023).
Jasadnya dimutilasi dan bagian tubuhnya disebar di berbagai titik oleh dua orang pemuda sepantarannya.
Abdullah (62) ayah Redho kepada wartawan, Senin (17/7/2023) menceritakan kembali kejadian tragis yang menimpa mendiang kakak Redho.
Kala Redho masih duduk di usia SMP, kakaknya bernama Tomi meninggal dalam sebuah kecelakaan. Abdullah dan istrinya, Yani kini hanya memiliki satu orang buah hati yakni kakak tertua Redho bernama Rian.
Rian kebetulan sedang berada di Yogyakarta dan tengah mewakili pihak keluarga untuk melawat jenazah Redho.
Majid, paman korban mengungkap bahwa keluarga Redho di rumah tengah menenangkan diri. Keluarga Redho sempat mengalami stres berat usai mendengar kabar kasus mutilasi tragis yang menimpa sang anak.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Kasus Mutilasi di Turi, Berawal dari Aktivitas Tak Wajar Hingga Berujung Kematian
Abdullah kini mengaku hanya bisa pasrah dan melepaskan sang buah hati untuk kedua kalinya sembari menaruh harapan di Rian sebagai anaknya satu-satunya yang masih hidup.
Perkembangan kasus mutilasi Sleman: Korban dan pelaku saling kenal
Abdullah kini dapat bernafas lega lantaran kedua pelaku berinisial W dan RD ditangkap dalam pelariannya ke wilayah Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (15/7/2023).
"Tim Opsnal beserta perangkatnya melakukan pengejaran dan akhirnya kami berhasil mengamankan dan menangkap terduga pelaku, beber Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi di Polda DIY, Minggu (16/7/2023).
Usut punya usut, Redho mengenal W dan RD. Kendati demikian, polisi urung membeberkan secara detil hubungan antara ketiganya.
"Ya (korban dan dua pelaku pembunuhan) saling mengenal. Jadi antara pelaku korban ini mengenal. (Mereka) teman. Kita dalami terkait peristiwa dengan peristiwa pidananya. Bagaimana bisa terjadi dugaan pembunuhan kemudian mutilasi," lanjut Endriadi.
Berita Terkait
-
Kronologi Lengkap Kasus Mutilasi di Turi, Berawal dari Aktivitas Tak Wajar Hingga Berujung Kematian
-
Fakta di Balik Kasus Mutilasi Turi, Korban dan Pelaku Kenal di Medsos hingga Dieksekusi di Kamar Kos
-
Polisi Sebut Korban Mutilasi Turi Sleman 99 Persen Redho Mahasiswa UMY yang Dilaporkan Hilang
-
Detik-detik Hilangnya Redho Mahasiswa UMY hingga Diduga Jadi Korban Mutilasi
-
Kronologi Hilangnya Redho Tri Agustian sampai Diduga Jadi Korban Mutilasi di Sleman
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa
-
Babak Baru Ledakan SMAN 72: Ayah Terduga Pelaku Diperiksa Intensif, Polisi Ungkap Fakta Ini
-
DPR-Pemerintah Mulai 'Bedah' 29 Klaster RUU KUHAP: Sejumlah Pasal Sudah Disepakati, Ini di Antaranya
-
Sisi Gelap Taman Daan Mogot, Disebut Jadi Lokasi Prostitusi Sesama Jenis Tiap Tengah Malam
-
Luruskan Simpang Siur, Ini Klarifikasi Resmi Aliansi Terkait 7 Daftar Organisasi Advokat yang Diakui
-
Kasus Femisida Melonjak, Komnas Perempuan Sebut Negara Belum Akui sebagai Kejahatan Serius