Suara.com - Perumda Air Minum (PAM) Jaya menggandeng Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) untuk peningkatan layanan air bersih di ibu kota. Nantinya, SKSG UI akan melakukan pelaksanaan kajian, penelitian, dan pengukuran ketahanan pelayanan air perpipaan di Ibu Kota.
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, nantinya akademisi UI ini akan melakukan asesmen seperti kajian dan penilaian mengenai pelayanan air bersih kepada pelanggan yang selama ini berjalan.
"Sinergi dengan UKK CSGS SKSG Universitas Indonesia ini akan dilakukan melalui kegiatan Focus Group Discussion, baik secara daring maupun luring, dan penelitian," ujar Arief kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Tak hanya itu, Arief mengatakan SKSG UI juga akan mengkaji soal target pemenuhan cakupan layanan air bersih yang ditargetkan mencapai 100 persen pada tahun 2030.
Sampai saat ini, cakupan layanan PAM Jaya di Jakarta masih sebesar 65 persen atau kepada 908 ribu pelanggan. Kapasitas produksi air perpipaan yang dihasilkan masih sebanyak 20.725 liter per detik.
"Dalam berbagai macam sosialisasi percepatan pemasangan pipa sampai 2030, sektor akademisi menjadi target kita untuk kita sentuh untuk membantu kami melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ucapnya.
"Salah satunya dampak lingkungan, dampak sosial, itu memerlukan perspektif dari sisi sektor akademis," kata Arief menambahkan.
Kepala UKK CSGS SKSG Universitas Indonesia, Shobichatul Aminah menyebut pihaknya akan menyampaikan rekomendasi mulai dari administrasi, teknis, posisi kuadran pelayanan, dan alat ukur kebijakan.
Proses penelitian ini dilaksanakan oleh tim Pusat Riset Ketahanan Nasional (PRKN), yang merupakan salah satu Unit Usaha dari UKK CSGS SKSG Universitas Indonesia.
Baca Juga: PAM Jaya Bangun Reservoir Komunal di Duri Kosambi, Keran Air Warga Dijamin Tak Lagi Mati
"Metode penelitian yang akan digunakan mencakup verifikasi, konfirmasi, dan validasi sehingga menghasilkan gambaran instrumen dalam membentuk model jaring laba-laba kesiapan sistem pelayanan PAM dan model gangguan pelayanan PAM," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?