Suara.com - Dua bocah kakak beradik bernama Pandu (11) dan Salwa (9) menuntut keadilan setelah ibunya dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri Rangga Prayog. Kasus yang sudah terjadi 7 tahun itu disebut pelaku masih berkeliaran alias belum ditangkap polisi.
Bocah yang menuntut keadilan itu diunggah akun Instagram @terang_media pada Minggu (23/7/2023).
“Tak seperti anak-anak seusianya, mereka harus mengalami getirnya hidup sejak peristiwa mengerikan yang merenggut nyawa sang ibu terjadi, sekitar 7 tahun silam,” demikian keterangan unggahan akun tersebut seperti dikutip dari terkini.id - jaringan Suara.com.
Dalam narasi video tersebut, peristiwa itu terjadi saat ibu dan ayah dari kedua bocah tersebut sudah bercerai dan pisah rumah. Namun, suatu hari ayah mereka datang ke rumah tempat ibu mereka menginap.
“Saat itu, ibu dan ayahnya telah bercerai. Namun, suatu hari ayahnya datang untuk menginap di rumah neneknya, dimana ia, adik dan ibunya tinggal. Alasannya kangen dan ingin sahur serta buka puasa bersama di bulan Ramadhan,” tulis kronologi dalam video tersebut.
Dalam video tersbut juga menyebutkan kedua bocah itu melihat saat ayah mereka menyerang ibunya dengan menggunakan senjata tajam pada esok harinya. Penyerangan terjadi setelah keduanya cekcok.
“Di luar dugaan, keesokan harinya justru terjadi percekcokan antara ibu dan ayahnya. Percekcokan itu berakhir manakala sang ayah secara spontan mengambil senjata tajam di dapur dan menyerang ibunya dengan membabibuta,” ungkapnya.
Penganiayaan itu membuat ibu mereka tumbang dan bersimbah darah dengan sejumlah luka di bagian tubuhnya. Luka paling paara pada bagian waja dan leher.
Ibu kedua bocah itu sempat menjalani perawatan di rumah sakit, namun sayang nyawanya tak lagi bisa tertolong.
Baca Juga: Kronologi Hilangnya Redho Tri Agustian sampai Diduga Jadi Korban Mutilasi di Sleman
Dirawat Nenek
Setelah ibunya meninggal, kedua bocah kakak beradik itu pun dirawat oleh nenek mereka bernama Sulastri (59).
“Hari-hari selanjutnya, dua kakak beradik ini pun dirawat oleh neneknya Sulastri (59) dan tinggal di sebuah gubug kecil yang memprihatinkan di Dusun Adiluhur, Kelurahan Bandar Sakti, Kecamatan Terusan Nunyai, Lampung Tengah,” jelasnya.
Ayahnya Buron
Setelah menganiaya mantan istri hingga melakukan penganiayaan, ibu mereka itu lepas tanggung jawab dan langsung melarikan diri usai kejadian.
“Seminggu di rawat di rumah sakit, sang ibu meninggal dunia. Sementara ayahnya lepas tanggung jawab dan melarikan diri,” katanya.
Berita Terkait
-
Kronologi Penjual Tapai Tikam Sopir Taksi Online Hingga Tewas, Ngaku Tersinggung
-
Sakit Hati Ucapan Korban Jadi Motif Tersangka Habisi Nyawa Sopir Taksi Online di Bekasi
-
BREAKING NEWS! Pembunuh Anak Kandung di Depok Divonis Mati
-
Kronologi Hilangnya Redho Tri Agustian sampai Diduga Jadi Korban Mutilasi di Sleman
-
Sidang Vonis Pembunuh Ayah Kandung di Depok Ditunda Gegara Hakim Pergi ke Luar Kota
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar