Suara.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman tak lama lagi akan pensiun lantaran masa jabatannya tinggal empat bulan lagi terhitung dari bulan Juli.
Jenderal Dudung akan segera purnatugas sesuai dengan masa jabatannya yang berakhir pada 19 November 2023 mendatang.
Kini, muncul beberapa nama yang akan menjadi pengganti KSAD usai Jenderal Dudung meninggalkan kursi kepemimpinannya.
Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) kepada wartawan menyebutkan ada tiga pengganti Jenderal Dudung yakni Kepala BNPB Letjen Suharyanto (Akmil 1989), Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak (Akmil 1992), dan Wakasad Letjen Agus Subiyanto (Akmil 1991).
Berikut masing-masing profil singkat ketiga pengganti KSAD yang semuanya kantongi jabatan perwira.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto
Sejak 17 November 2021, Suharyanto mengemban amanat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pria kelahiran 8 September 1967 ini sempat melalang buana di Raider Infanteri dan Kostrad.
Ia memulai kariernya di militer dengan menamatkan studi di Akmil pada 1989. Suharyanto juga melanjutkan pendidikan militer di Sesko TNI dan menjadi lulusan terbaik tahun 2013.
Baca Juga: Oknum TNI AD Jadi Pelaku Penggelapan Mobil di Mataram
Sebelum didapuk sebagai Kepala BNPB, Suharyanto menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya. Suharyanto juga sempat dipercayai untuk menjabat Sesmilpres Kemensetneg RI (2019—2020).
Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak
Selain Suharyanto, ada sosok Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak yang masuk ke dalam bursa calon KSAD.
Adapun Maruli kini mengemban amanat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat sejak 31 Januari 2022. Perwira Bintang Tiga ini menjabat sebagai Pangdam IX/Udayana.
Karier Maruli di militer bermula kala ia lulus Akmil pada 1992. Maruli pada masa-masa awal kariernya tergabung dalam Infanteri cabang Kopassus dan Detasemen Tempur Cakra.
Maruli juga sempat berkarier sebagai Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Ia sempat menjabat Wadanpaspampres (2017—2018) dan Danpaspampres (2018—2020).
Berita Terkait
-
Oknum TNI AD Jadi Pelaku Penggelapan Mobil di Mataram
-
Heboh Cewek Joget Gila-gilaan Sambil Pepet Anggota TNI di Magelang, Warganet: Aku Malu Sendiri
-
Jenderal Dudung Pastikan TNI AD Sudah Siapkan Semuanya untuk Latgab TNI 2023
-
KSAD Beberkan 10 Isu Strategis Bangsa yang Bisa Membahayakan Indonesia
-
Identitas Mayat Terbungkus Karpet di Ngawi Terkuak, Ini Sosoknya
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Mantan Kapolri Da'i Bachtiar Usul Pemilihan Kapolri Tak Perlu Persetujuan DPR
-
Polisi Periksa Manajemen Terra Drone Terkait Kebakaran Maut di Kemayoran
-
Tinjau Lokasi Kebakaran di Kemayoran, Mendagri Evaluasi Kelayakan Bangunan
-
Upaya Redakan Konflik Internal, Bertemu Gus Yahya jadi Prioritas PBNU Kubu Zulfa?
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi