Suara.com - Lagi dan lagi, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang, menerima sorotan publik. Usai diduga terlibat kasus penistaan agama, kali ini, ia menyebut bahwa pesantrennya itu memiliki sesuatu yang sama dengan kibbutz Israel.
"Apa yg kita buat itu (Ponpes Al Zaytun) kayak di Israel, namanya kibbutz," kata Panji Gumilang, melansir ANTARA, Selasa (1/8/2023).
Apa Itu Kibbutz Israel?
Kibbutz adalah jenis pemukiman di Israel yang terbilang unik. Sebab, orang-orang yang menetap di sana tergabung dalam komunitas kolektif atau agraris secara tradisional. Kibbutz yang dibangun pertama kali adalah Deganya Aleph, pada 1910.
Diketahui bahwa sampai saat ini, sudah ada lebih dari 270 kibbutz di Israel. Sejak awal, mereka sudah mencoba peluang keuntungan di bidang pertanian. Di sisi lain, kibbutz juga menawarkan wawasan unik mengenai masyarakat setempat.
Hal itu lantas membuat kibbutz menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Kata 'kibbutz' artinya 'berkumpul' dan awalnya dikenal sebagai 'kvutzat', atau kelompok. Tempat pertama, Kibbutz Degania, berada di selatan Laut Galilea.
Kibbutz bermula dari pemuda Yahudi yang bekerja mengeringkan lahan rawa terdekat. Adapun tujuannya untuk pertanian dan tempat tinggal manusia. Mereka lantas membangun komunitas untuk diri sendiri di atas tanah tersebut.
Tanah itu dibeli oleh Dana Nasional Yahudi. Para perintis ini bekerja keras untuk menyuburkan tanah. Mereka kemudian menciptakan komunitas yang didirikan di atas pertanian. Usai kibbutz pertama berdiri, sejumlah tempat serupa mulai dibangun.
Banyak kibbutz yang berpusat di kawasan Laut Galilea dan di Lembah Yizreel. Adapun selama tahun-tahun sebelum negara terbentuk dan deklarasi kemerdekaan, kibbut lebih banyak muncul. Tepatnya di seluruh Israel dengan menciptakan kelompok.
Baca Juga: Janji Datang, Panji Gumilang Hari Ini Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Penistaan Agama
Sementara persamaan Al Zaytun dengan kibbutz Israel, dikatakan Panji Gumilang karena ponpesnya itu menggunakan sistem modern. Hal ini membuat pesantren tersebut mampu hidup mendiri atas kemampuan penghuninya seperti halnya kibbutz.
Modernisasi itu, kata Panji, dibuktikan dengan sistem ekonomi yang sudah terbangun secara masif di Al Zaytun. Ia menjelaskan bahwa ekonomi perlu terus berputar seperti baju yang memiliki banyak kantong. Jika sudah penuh, maka yang lainnya harus diisi.
Panji Gumilang juga menyebut bahwa kemodernan bisa terlihat dari semua sistem di Al Zaytun yang telah menyesuaikan kebutuhan. Mulai dari penyediaan makanan hingga ilmu untuk menciptakan bahan pangan, seperti menanam dan semacamnya.
Hal itu sejalan dengan pernyataan Anggota Pembina YPI Abdul Halim. Ia mengatakan bahwa Al Zaytun tercatat mempunyai 500 hektare lahan pertanian dengan stok padi sebanyak 800 ton. Persediaan ini dapat bertahan sampai dua tahun ke depan.
Adapun pada tahun 1950 hingga 1970an, kibbutz sangat diminati. Namun, keberadaannya mulai terlindas pasar bebas dengan gaya hidup konsumtif sejak 1980an. Krisis ekonomi lantas membuat anak-anak muda beralih untuk menetap di kota.
Namun, sejak beberapa tahun terakhir, kibbutz kembali dilirik. Sebab, saat itu banyak keluarga muda yang ingin kabur dari biaya hidup tinggi dan gaya hidup masyarakat perkotaan. Mereka memilih tinggal dengan suasana pedesaan dengan fokus ke pertanian.
Berita Terkait
-
Janji Datang, Panji Gumilang Hari Ini Diperiksa Bareskrim Terkait Kasus Penistaan Agama
-
Soal Hotel di Al Zaytun, Panji Gumilang Serang Bupati Indramayu dan Ungkit soal Masa Lalu Nina Agustina
-
Panji Gumilang Gabungkan Saf Salat Pria dan Wanita, Pemuka Agama Bilang Begini
-
Mahfud MD Sebut Ponpes Al Zaytun Dulunya Yayasan NII, Dibantah Kubu Panji Gumilang: Tak Ada Bukti Dokumennya!
-
Digugat Panji Gumilang Rp1 Triliun, MUI Bentuk Tim Hukum Bela Anwar Abbas
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?