Suara.com - Kisah yang disampaikan Daniel Mananta soal keberadaan sekolah internasional di kawasan Jabodetabek yang mendukung LGBT sempat menjadi buah bibir warganet.
Di hadapan Quraish Shihab, Daniel menyebut sekolah tersebut mengadopsi paham "woke agenda" yang berprinsip menormalisasikan perasaan dan identitas setiap individu.
Lewat pemikiran ini, identitas seseorang akan divalidasi terlepas dari seperti apapun penampilan fisiknya. Misalkan seseorang merasa dirinya adalah perempuan, maka identitasnya adalah perempuan. Agenda ini mengajak untuk lebih menjelajahi perasaan seseorang.
Daniel mengaku sekolah tersebut sampai menyediakan tiga jenis toilet untuk, yakni untuk laki-laki, perempuan, serta gender netral. Ketika dikonfirmasi, pihak sekolah mengaku sangat menghormati murid-muridnya, termasuk membebaskan mereka atas apapun pilihan identitas yang diambil.
Tentu saja kisah ini membuat warganet terhenyak, apalagi karena Indonesia diketahui belum menerima LGBT. Namun tak bisa dipungkiri, gerakan semacam "woke agenda" ini juga dianggap sebagai bentuk menghormati kaum LGBT.
Padahal ditegaskan Ustaz Adi Hidayat, ada cara yang lebih tepat untuk menghormati kelompok LGBT. Hal ini seperti diungkap di kanal YouTube-nya.
Awalnya Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa kaum LGBT pada dasarnya bukan hanya menyimpang dari ajaran agama tetapi juga nilai-nilai kemanusiaan.
"Ketika kita membahas tema-tema seputar LGBT misalnya, untuk kita kembalikan ke situasi yang normal. Laki-laki menjadi laki-laki, perempuan menjadi perempuan, sungguh ini bagian dari kepedulian kita untuk menjaga nilai-nilai kemanusiaan supaya menjadi terhormat," ungkap Ustaz Adi Hidayat, dikutip pada Kamis (3/8/2023).
"Bukannya ingin merendahkan nilai kemanusiaan, tidak menganggap ini bagian dari nilai-nilai kemanusiaan, tidak. Justru pembahasan ini menjadi hal yang tadi kita uraikan kita kembalikan kepada tempatnya," sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa LGBT adalah penyimpangan fitrah manusia yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan.
"Ini bukan situasi normal, ini bukanlah fitrah karena justru mempertahankan keadaan ini akan menghambat kemajuan-kemajuan generasi yang diharapkan," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Karena itu cara menghormati LGBT adalah dengan mengembalikannya kepada fitrah, (tetapi) tetap kita tidak boleh memandang rendah teman-teman, sahabat-sahabat, saudara-saudara kita, yang terkontaminasi dengan penyakit yang dimaksudkan," lanjutnya.
Pendakwah kelahiran 1984 tersebut mengingatkan bahwa LGBT adalah penyakit yang bisa disembuhkan alih-alih difasilitasi.
"Ini bisa disembuhkan, ini bisa dibantu, ini bisa dikembalikan, dan jangan pernah difasilitasi atau kemudian ditampilkan kesan seakan-akan ini benar, ini sesuai dengan fitrah, ini legal. Bagaimana mungkin ada seorang anak yang terlahir dari hubungan antara laki-laki dengan laki-laki, atau perempuan dengan perempuan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?
 - 
            
              Guru Dianiaya Wali Murid Cuma Gara-gara Sita HP, DPR Murka: Martabat Pendidikan Diserang!
 - 
            
              Warga Protes Bau Sampah, Pramono Perintahkan RDF Plant Rorotan Disetop Sementara
 - 
            
              Tanggul Jebol Terus? DKI Jakarta Siapkan Jurus Pamungkas Atasi Banjir Jati Padang!
 - 
            
              Budi Arie Merapat ke Prabowo Cari Aman dari Kasus Judol? PDIP: Gerindra Bukan Tempat Para Kriminal!
 - 
            
              Prabowo Pasang Badan Soal Utang Whoosh: Jangan Dipolitisasi, Nggak Usah Ribut-ribut!
 - 
            
              Puan Maharani: Negara Harus Permudah Urusan Rakyat, Bukan Persulit!
 - 
            
              Gebrakan Ambisius Prabowo: Whoosh Tembus Banyuwangi, Pasang Badan Soal Utang
 - 
            
              Prabowo Akhirnya Bicara Soal Polemik Whoosh: Saya Tanggung Jawab Semuanya!
 - 
            
              Makin Beringas! Debt Collector Rampas Mobil Sopir Taksol usai Antar Jemaah Umrah ke Bandara Soetta