Ditreskrimsus Polda Jatim menggeledah aset Gedung Graha Wismilak di Jalan Dr. Soetomo Surabaya. Penyitaan itu terkait dengan adanya dugaan tindak pidana pemalsuan surat atau akta otentik dan tindak pidana pencucian uang dalam penerbitan surat hak guna bangunan (HGB) dan peralihan hak atas tanah serta bangunan tersebut.
Kemegahan Gedung Wismilak di Jalan Raya Darmo tersebut menyimpan catatan sejarah yang merepresentasikan kemegahan Surabaya di era dulu.
Dosen Universitas Ciputra sekaligus pemerhati sejarah, Freddy H. Istanto menjelaskan bahwa gedung tersebut berdiri sejak 1920 silam. Bangunan dengan gaya kolonial tersebut masuk ke dalam cagar budaya.
Gedung Wismilak tercatat dengan SK Wali Kota 188.45/251/402.104/1996 Nomor Urut 32 pada 2008. Freddy menyebut, di zaman dulu gedung dua lantai dianggap sangatlah langka.
Freddy menjelaskan, Kawasan Darmo Boulevard merupakan kawasan elite sejak tahun 1920. Pada tahun 1929, Coen Boulevard yang sekarang bernama Jalan Dr Soetomo 27 Surabaya dimiliki oleh Paul Alexander Johannes Wilhelm Brandenburg Van DerGorenden.
Lalu, pada tahun 1936 - 1942, Gedung Wismilak disewa Toko Yan. Graha Wismilak yaitu Toko Yan merupakan cabang dari Toko Piet yang kemudian berubah menjadi Toko Metro di Jalan Tunjungan.
Disita Polda Jatim
Manajemen PT Wismilak Inti Makmur Tbk mengeluarkan pernyataan resmi menolak penyitaan Gedung Grha Wismilak yang berada di Jalan Raya Darmo 36-38, Surabaya, oleh pihak kepolisian. Mereka juga membantah dokumen yang mereka punya cacat hukum.
Hal tersebut dikarenakan Wismilak melalui kuasa hukumnya menyebut mereka sudah resmi membeli gedung tersebut dengan dibuktikan sertifikat.
Baca Juga: Kronologi Gedung Wismilak Disita, Diduga Terkait Pencucian Uang
Pihak Wismilak menyebut gedung tersebut sudah digunakannya sebagai kantor operasional perusahaan sejak tahun 1993. Sebagaimana gedung tersebut sudah sah dibeli oleh PT Gelora Djaja (Wismilak Group) dengan sertifikat hak guna bangunan.
Sehingga, menurutnya, permasalahan apapun yang terjadi sebelum adanya jual beli yang dilakukan sejak tahun 1993 tersebut di luar kewenangan dan juga tanggung jawab dari Wismilak.
Wismilak, lanjutnya, sudah beroperasi menggunakan gedung tersebut selama 30 tahun lebih. Dalam rentang waktu tersebut juga mereka mengaku tidak mendapatkan sedikitpun permasalahan hukum dalam bentuk apapun dan dengan siapapun.
Dalam gedung tersebut, mereka juga mengaku menaungi lebih dari 3.000 warga sebagai karyawan. Oleh karenanya, Wismilak merasa memiliki hak untuk mempertahankan kantornya tersebut.
Sebelumnya, Gedung Grha Wismilak resmi disegel dan disita oleh penyidik Polda Jawa Timur. Petugas SUbdit III Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim memasang police line di sekeliling gedung tersebut.
Mereka juga memasang banner dan juga plang terkait dengan penyitaan di beberapa titik. Padahal, karyawan dan juga manajemen serta beberapa mobil masih berada di dalam gedung.
Berita Terkait
-
Kronologi Gedung Wismilak Disita, Diduga Terkait Pencucian Uang
-
30 Tahun Beroperasi Tak Ada Masalah, Wismilak Bantah Dokumen Cacat Hukum
-
BREAKING NEWS: Tidak Hanya Digeledah, Gedung Graha Wismilak Juga Disita Polisi
-
Schneider Electric Jaring Ide Anak Muda Soal Efisiensi Energi di Gedung
-
Demo 10 Agustus 2023, Hindari Lokasi Aksi di Depan Gedung DPR, Para Buruh Menuntut Apa?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting