Suara.com - Penyebab polusi udara Jakarta yang makin parah kini menjadi perdebatan. Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA) Indonesia menaruh tudingan ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) sebagai biang kerok dari polusi udara yang kini melanda Ibu Kota.
Tercatat kini ada sebanyak 16 unit PLTU yang mengepung Jakarta. 10 dari seluruh total PLTU tersebut berpusat di Banten, dan sisanya berada di Jawa Barat.
Berikut PLTU yang mengelilingi Ibu Kota hingga dituding menjadi penyebab utama polusi udara Jakarta.
Daftar PLTU di sekitaran Ibu Kota
- PLTU Banten Suralaya,
- PLTU Cemindo Gemilang,
- PLTU Pelabuhan Ratu,
- PLTU Merak,
- PLTU Cilegon PTIP,
- PLTU Jawa-7,
- PLTU Banten Labuan,
- PLTU DSS Serang,
- PLTU Banten Lontar,
- PLTU Cikarang Babelan,
- PLTU FAJAR,
- PLTU Pindo-Deli-II,
- PLTU Indo Bharat Rayon,
- PLTU Purwakarta Indorama,
- PLTU Banten Serang,
- PLTU Bandung Indosyntec.
KLHK bantah polusi Jakarta gegara PLTU
Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) kini membantah dugaan bahwa polusi udara Jakarta disebabkan oleh PLTU yang mengelilingi Ibu Kota.
Sebelumnya, masyarakat sempat menduga-duga bahwa penyebab polusi udara Ibu Kota yang makin parah adalah kehadiran PLTU Cilegon.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyampaikan bahwa tak benar jika PLTU menyebabkan polusi udara di Jakarta.
Siti dalam rapat di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023) menekankan bahwa uap yang dihasilkan oleh PLTU seperti di Cilegon terbang ke Selat Sunda dan tak mengarah ke Jakarta.
Baca Juga: Penyebab Polusi Udara Jakarta Versi Menteri LHK: Bukan PLTU, Kendaraan Jadi Biang Kerok
Siti juga menyertakan hasil kajian berdasarkan studi satelit, sentinel hingga resolusi satelit periode 27 Juli-9 Agustus 2023.
Berdasarkan hasil analisis dari citra satelit, pencemaran dari uap tidak bergerak ke arah Jakarta, tapi bergerak ke arah Selat Sunda. Siti juga menekankan bahwa pernyataannya ditopang oleh citra arah angin yang diambil dari data BMKG.
Meskipun menolak teori PLTU Cilegon, Siti tak menepis adanya pembangkit listrik yang berskala kecil dan individual. Ia dan pihaknya akan mendalami lebih lanjut terkait pembangkit-pembangkit kecil yang menggunakan batu bara.
Setidaknya beberapa pembangkit listrik berskala mikro tersebut menyumbang 1 persen emisi di Ibu Kota.
Sosok Dirjen Pengendalian Pencemaran Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Sigit Reliantoro turut mengamini pernyataan Siti Nurbaya.
Sigit kepada wartawan, Minggu (13/8/2023) menyatakan penyebab polusi udara di Jakarta kian parah adalah faktor masyarakat.
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Artis-Artis yang Mendadak Bicara soal Polusi Jakarta: Jelang Pemilu 2024
-
Polusi di Jakarta Kian Memprihatinkan, Warga Ibu Kota: Saya Sampai Sakit Tenggorokan
-
Dampak Polusi Udara Bagi Kesehatan dan Lingkungan, Polusi Jakarta Ganggu Kesehatan Jokowi?
-
Pangdam Jaya Minta Prajurit TNI Gunakan Kendaraan Umum Buntut Polusi Udara Jakarta
-
Penyebab Polusi Udara Jakarta Versi Menteri LHK: Bukan PLTU, Kendaraan Jadi Biang Kerok
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang