Suara.com - Seorang bocah SD berinisial S ditemukan meninggal dunia dalam kondisi gantung diri di rumahnya di Denpasar Timur, Bali pada Rabu (23/8/2023) lalu.
Bocah yang masih duduk di bangku kelas 6 SD ini tewas dengan kondisi tergantung pada sehelai kain sarung berwarna hitam. Peristiwa memilukan ini langsung menghebohkan warga sekitar Jalan Letda Reta, Denpasar Timur.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Simak inilah 5 fakta selengkapnya.
Kronologi kejadian
Kasus bocah gantung diri ini terungkap ketika adik korban, RN, berniat pulang ke rumah mereka di Jalan Letda Reta. RN pulang dengan membawa makanan yang khusus dibawakannya untuk sang kakak.
Saat sampai di rumah, RN pun mencari keberadaan kakaknya. Alangkah terkejutnya RN ketika menemukan sang kakak sudah tergantung dengan kain hitam di kamar.
RN langsung mengabarkan sang ayah
RN yang masih berusia 8 tahun itu sempat syok. Ia kemudian berlari menuju masjid dekat rumah mereka untuk mengabarkan apa yang dilihatnya kepada sang ayah, RD. Kebetulan, sang ayah sedang berada di luar rumah.
Mendengar kabar tentang anaknya, RD pun kaget. Ia langsung berlari menuju rumahnya dan mendapati sang anak sudah tewas tergantung dengan kain hitam.
Baca Juga: Mengisi Akhir Pekan Dengan 5 Aktivitas Populer di Uluwatu Bali
RN akhirnya berusaha menurunkan jasad anaknya yang berusia 13 tahun itu, dengan bantuan RD.
Sempat dilarikan ke rumah sakit
RD sendiri sempat sigap membawa sang anak ke Rumah Sakit Angkatan Darat Udayana di Jalan PB Sudirman, dekat rumah korban, dengan harapan korban S bisa diselamatkan.
Sayangnya, S dinyatakan tim medis RSAD Udayana sudah meninggal dunia, bahkan sebelum sampai di rumah sakit.
Korban berkebutuhan khusus
Salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya sempat mengungkap fakta seputar korban S. Sosok S disebut sebagai anak dengan kebutuhan khusus, serta jarang bergaul dengan anak-anak lain di sekitar rumah.
Berita Terkait
-
Mengisi Akhir Pekan Dengan 5 Aktivitas Populer di Uluwatu Bali
-
AC, Kulkas Hingga Mesin Cuci Laris Manis di Denpasar
-
Pelaku Pembuhan Bule Australia di Bali Divonis 1 Tahun 6 Bulan Penjara
-
Diperiksa Polisi 6 Jam, Ayah Sultan Korban Terjerat Kabel Fiber Optik PT Bali Tower Ditanya Kronologi Kejadian
-
Jangan Ditiru! 3 Bocah SD Ini Nekat Joget-Joget di Tengah Jalan Tol
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?