Suara.com - Kejadian mengerikan dialami bocah SMP berusia 13 tahun di Pasuruan, Jawa Timur. Bocah berinisial K ini harus menerima kenyataan bahwa daun telinganya putus gegara digigit oleh teman ngaji yang berinisial H.
Peristiwa itu tentu langsung membuat orang tua korban naik pitam. Mereka melaporkan H yang masih berusia 12 tahun ke kepolisian gegara menghancurkan telingan sang anak. Kini, kasus itu tengah ditangani oleh Polsek Pasuruan Kota.
Lalu, apa yang sebenarnya terjadi? Simak inilah selengkapnya.
Berawal dari mengaji bersama
Aksi penggigitan telinga oleh teman ngaji itu terjadi pada Selasa (22/8/2023). Kejadian bermula ketika H dan K yang merupakan tetangga, ngaji bersama. Keduanya menang sudah rutin memiliki jadwal mengaji bareng di rumah sang guru.
Saat itu, H dan K diminta untuk menghafal kitab diba' bersama. Keduanya pun dipasangkan oleh guru ngajinya untuk saling menghafal dan mendengarkan hafalan kitab diba.
Pelaku kesal korban memaksanya menghafal Al Quran
Saat sedang hafalan, H lantas diminta untuk mendengarkan hafalan korban. Kemudian, korban juga memaksa H untuk melanjutkan hafalannya.
Sayangnya, pemaksaan itu rupanya membuat H emosi dan terjadilah pertengkaran antar keduanya. Meskipun sempat dilerai oleh guru ngaji, namun pertengkaran keduanya tetap berlanjut hingga adu jotos.
Baca Juga: Suami Selingkuh dengan Teman Kantor, Langsung Labrak Saja atau Lapor ke RT Setempat Dulu Ya?
Pelaku gigit telinga korban hingga putus
H yang sudah tak bisa membendung emosi, tiba-tiba menggigit telinga korban hingga putus. Aksi pelaku itu langsung membuat korban menangis dan berlari ke rumahnya.
Saat itu, ayah korban, SH, panik melihat kondisi sang anak yang menyampaikan bahwa telinganya putus.
"Ayah, telingaku udah putus," ungkap SH sambil menirukan ucapan anaknya tersebut pada Kamis (24/08/2023) kemarin.
Dilarikan ke rumah sakit
Demi menyelamatkan sang anak, SH pun langsung melarikan putranya ke RSUD dr. R. Soedarsono Pasuruan untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Berita Terkait
-
Suami Selingkuh dengan Teman Kantor, Langsung Labrak Saja atau Lapor ke RT Setempat Dulu Ya?
-
Nasib Apes Ramzie, Motor Nmax Beserta Tas Berisi Laptop Dibawa Kabur Teman Lama saat Kencing di Pinggir Jalan
-
Arti Mimpi Teman Meninggal Menurut Primbon Jawa, Bermakna Perpisahan hingga Rasa Bersalah
-
Ingin Memiliki Teman Luar Negeri? Coba 3 Aplikasi di Google Play Store Ini
-
Ini Tampang Guru Ngaji Cabul di Cianjur, Tega Gagahi Santri Sendiri
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka