Suara.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melakukan jajak pendapat tentang adanya dugaan korupsi dalam ajang balap mobil listrik Formula E yang sedang diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasilnya, sejumlah 20 persen responden mengetahui adanya penyelidikan tersebut.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengatakan, dari yang tahu, 47 persen meyakini memang terjadi korupsi dalam penyelenggaraan balapan mobil tersebut. Sementara, 36 persen di antaranya tidak yakin dan tidak menjawab 17 persen.
"Dari yang yakin korupsi terjadi dalam perhelatan Formula E tersebut, 65 persen yakin bahwa Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta terlibat dalam kasus itu. Yang tidak yakin 28 persen dan tidak jawab 7 persen," ujar Saiful dalam konferensi pers virtual, Kamis (31/8/2023).
Lebih lanjut, SMRC juga menulusuri dampak kasus itu pada Pemilihan Presiden (Pilpres).
"Dari yang tahu kasus tersebut, 39 persen memilih Ganjar, 31 persen Prabowo, 23 persen Anies, dan 7 persen tidak jawab," ucapnya.
Sementara yang tidak tahu, 35 persen memilih Ganjar, 34 persen Prabowo, 20 persen Anies, dan tidak jawab 11 persen.
Saiful menyatakan bahwa tingkat pengetahuan publik pada kasus ini tidak memiliki pengaruh pada elektabilitas calon.
Sementara dari yang yakin bahwa ada korupsi dalam penyelenggaraan Formula E di DKI Jakarta, 49 persen memilih Ganjar, Prabowo 32 persen, Anies 14 persen, dan tidak jawab 6 persen.
"Sebaliknya, yang tidak yakin, 36 persen memilih Anies, 29 persen Prabowo, 27 persen Ganjar, dan tidak jawab 7 persen," pungkasnya.
Baca Juga: Sebut Koalisi Perubahan Bubar, Demokrat Ogah Balik ke Anies Baswedan: No and Never!
Sebagai informasi, survei ini menganalisis 4.260 responden dari populasi di setiap provinsi. Margin of error survei dengan jumlah sampel tersebut secara nasional diperkirakan +/- 1.65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen menggunakan asumsi simple random sampling.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra