“Itu pertama saya baru dapat laporan kejadian (kecelakaan lift resort) dari Kepala Dispar Gianyar, kami mau cek semuanya, dari sisi perizinan, dari sisi kewajiban termasuk apa yang didapat tenaga kerjanya,” ujar Kepala Dispar Bali, Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Sabtu (2/9/2023).
Ia menyebut bahwa itu merupakan insiden pertama di akomodasi pariwisata. Di mana sejak pandemi COVID-19 sebetulnya sudah mulai membaik. Pemprov Bali pun telah berpesan agar pelaku usaha di bidang ini menyiapkannya dengan baik.
“Waktu ada bebas karantina kami menyurati (pelaku usaha pariwisata) juga. Pak Gubernur dengan para bupati/wali kota juga (menyurati) agar lebih dicek kembali. Semua aman, nyaman, dan standar operasional prosedur dibuat,” kata Tjok Bagus.
Tak hanya memeriksa izin operasional Ayu Terrace Resort, Dispar Bali juga akan mempertegas kesiapan dari segi keselamatan atas penginapan yang ada. Khususnya, bagi mereka yang memiliki lift dengan konsep serupa dan ini sudah banyak dipakai di Bali.
Tjok Bagus juga akan menugaskan timnya untuk meninjau kembali resort termasuk memastikan peruntukan lift tersebut. Lalu, ia pun menegaskan agar pelaku usaha pariwisata selalu menyiapkan fasilitas dengan baik agar wisatawan tak ragu datang ke Bali.
5. Lokasi Resor Di Atas Tebing
Ayu Terrace Resort sendiri diketahui berada di atas bukit. Saat memasuki pintu gerbangnya, bahkan sudah terlihat langsung lajur lift untuk naik ke penginapan tersebut. Lift ini berjenis tram dan penampakannya terbuka yang langsung mengarah ke alam.
Resor di Ubud itu berbentuk rumah yang cukup mewah di tengah sawah.
Dengan lokasi yang berada di lereng bukit, Ayu Terrace Resort diketahui memiliki kolam renang pribadi. Pemandangannya bahkan sangat cocok untuk memanjakan mata.
Adapun lift yang jatuh itu biasanya digunakan oleh tamu dan karyawan sebagai sarana untuk menjangkau area resor yang dibangun di atas tebing. Panjang rel liftnya sendiri sekitar 60 meter dengan kemiringan 35 derajat dan ketinggian 100 meter.
Baca Juga: Toyota Gandeng Pemprov Bali untuk Kurangi Kemacetan Dan Emisi Karbon di Ubud
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Lift yang Tewaskan 5 Karyawan Resort di Ubud Ada Sejak 2016, Dibangun di Tebing Curam
-
Tali Lift Putus, 5 Orang Karyawan Resort di Ubud Tewas
-
Kemacetan di Ubud Dinilai Mustahil Diatasi Dengan Pelebaran Jalan
-
Mobil Shuttle Elektrik Akan Beroperasi di Ubud
-
Toyota Gandeng Pemprov Bali untuk Kurangi Kemacetan Dan Emisi Karbon di Ubud
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas