Suara.com - Ridwan Kamil resmi purna tugas dari jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) pada hari ini. Jabatannya langsug diisi oleh Bey Machmudin yang dilantik Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat.
Setelah tak lagi menjabat sebagai kepala daerah, pria yang akrab dipanggil Kang Emil itu mengaku akan fokus mengurusi anaknya.
"Mohon izin, saya butuh jeda dulu kira-kira gitu ya, warga Jawa Barat, warga Indonesia, izinkan saya mau ngurus anak dulu," kata Ridwan di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (5/9/2023).
Dia menjelaskan, anaknya ingin sekolah di luar negeri sehingga dia ingin memantau perkembangan anaknya di sekolah secara langsung.
"Anak saya mau sekolah di luar negeri jadi saya akan mengantar anak saya bersekolah di luar, butuh waktu, sambil memonitor tentunya," jelas dia.
Pada kesempatan yang sama, Ridwan Kamil mengatakan kontestasi Pilkada 2024 masih cukup lama sehingga dia mengakh masih belum terlalu memikirkan.
"Langkah ke depan kalau pilkada masih jauh, masih satu tahun lagi kan, dan formasi politiknya masih ditentukan bulan februari. Jadi kalau nanya tentang pilkada menurut saya masih kurang relevan," tutur dia.
Soal karier politiknya di tingkah nasional, Ridwan Kamil juga menyebut saat ini masih memantau dinamika yang terjadi jelang 2024. Namun, dia tidak memungkiri adanya potensi berpartisipada pada Pemilu 2024 sebagaimana yang terekam dalam elektabilitas berbagai survei.
Meski begitu, Ridwan Kamil sebagai kader menyerahkan keputusan itu sepenuhnya kepada Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akui Sempat Komunikasi Dengan Megawati, Elite PDIP: Cawapres Ganjar Masih Dinamis
"Kalau nasional ini masih berdinamika, nama saya memang ada di survei. Tapi saya per hari ini kan selalu ikut arahan dari Ketum Partai Golkar, bagaimana dan sebagainya kita tunggu aja takdir yang terbaik buat saya, buat Indonesia, kalau pun ada takdirnya saya bismillah. Gak ada pun, gak ada masalah," tandas dia.
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil Akui Sempat Komunikasi Dengan Megawati, Elite PDIP: Cawapres Ganjar Masih Dinamis
-
Potret Ridwan Kamil dan Si Cinta Berkemas Tinggalkan Gedung Pakuan
-
Ridwan Kamil Akui Berkomunikasi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri
-
Sah! Mendagri Lantik 9 Pj Gubernur, Gantikan Ganjar Pranowo hingga Ridwan Kamil
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana