Suara.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Santoso menduga ada peran mafia tanah dalam kasus bentrok warga dengan sejumlah massa bayaran yang terjadi di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Senin (4/9) kemarin.
Kecurigaan itu muncul, kata Santoso, lantaran sidang perdata atas sengketa lahan yang ditempati warga tersebut dipercepat jadwalnya.
“Pengajuannya tanggal 29 Augustus, langsung para tergugat dipanggil besok tanggal 6 September. Ini juga bukan satu hal yang lazim, begitu cepat, dan saya menduga ada dibelakang ini mafia tanah yang akan menguasai tanah ini,” kata Santoso, kepada Suara.com di Kapuk Muara, Selasa (5/9/2023).
Tanah yang saat ini ditempati oleh para warga RT 01/03 Kelurahan Kapuk Muara memang tidak memiliki sertifikat. Selama ini para warga hanya menempati lahan yang diakui sebagai tanah milik negara.
Namun meski demikian, selama ini warga tidak memperjual-belikan tanah tersebut atau mengkomersialkan untuk keuntungan pribadi.
“Diduga tanah ini tidak memiliki legalitas surat yang kepemilikannya, pasti sesuai dengan peruntukannya sesuai dengan perundang-undangan. Namun demikian, seharusnya prosedur hukum harus dilakukan. Kalau menguasai tanah ini harus ada surat yang legal dan ada keputusan pengadilan,” ujar Santoso.
Santoso menilai, aksi penyerangan warga oleh sekelompok massa yang diduga sebagai kelompok bayaran ini merupakan strategi dari mafia tanah agar lahan tersebut digaris polisi.
“Saya khawatir juga peristiwa penyerangan kemarin itu merupakan bagian dari skenario, agar tempat ini di police line, karena terjadi keributan,” katanya.
“Padahal kan warga sini tidak merupakan faktor utama terjadinya keributan, kecuali diserang oleh pihak-pihak yang diduga sebagai orang bayaran itu,” tandasnya.
Baca Juga: Antisipasi Bentrok Susulan Antarwarga di Kapuk Muara, 130 Polisi Dikerahkan ke Lokasi
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
Terkini
-
Bantah Periksa Lisa Mariana dalam Kasus BJB untuk Mencari Sensasi, Begini Penjelasan KPK
-
Rencana TNI Laporkan Ferry Irwandi, Komisi I DPR Buka Suara
-
Berani Mundur dari DPR RI, Intip Kekayaan Rahayu Saraswati yang Punya Selera Old Money
-
Anak Ade Komarudin Gantikan Dito Ariotedjo? Idrus Marham Ngarep Kader Golkar Isi Kursi Menpora Lagi
-
Pendidikan Kelas Dunia Rahayu Saraswati, Ponakan Prabowo yang Mundur dari DPR Karena Kepleset Lidah
-
Mahfud MD Memprediksi Akan Ada Reshuffle Lagi Oktober Mendatang
-
Pimpin Rombongan Jemaah, KPK Sebut Ustaz Khalid Basalamah Pakai Kuota Haji Khusus Bermasalah
-
Geger Boven Digoel: MK Tolak Gugatan, Ijazah SMA Jadi Sorotan di Pilkada 2024!
-
Jalankan Program Prabowo Tiga Juta Rumah, Pramono Targetkan Bangun 19.809 Hunian Tahun Ini
-
Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet