Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meraih penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terbaik untuk kategori provinsi di wilayah Jawa dan Bali pada TPID Award 2022. Presiden Joko Widodo langsung menyerahkan penghargaan ini kepada Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
Presiden menyampaikan terima kasih kepada TPID di seluruh wilayah Indonesia yang telah bekerja keras untuk mengendalikan inflasi nasional. "Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Pengendali Inflasi, baik di tingkat pusat maupun daerah, serta gubernur, bupati, wali kota yang bersama-sama bekerja, sehingga inflasi nasional dapat terkendali. Kita tahu sangat terkendali di angka 3,08 persen pada Juli 2023. Ini sebuah angka yang sangat baik," tutur Jokowi.
Usai menerima penghargaan tersebut, Heru menyatakan, pengendalian laju inflasi di Jakarta bisa dilakukan karena sinergi dan kerja sama yang baik antara Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta yang bergerak di bidang ketahanan pangan, yaitu Perumda Dharma Jaya, PT Tjipinang Food Station, dan Perumda Pasar Jaya, dengan jajaran Pemprov DKI Jakarta, Bank Indonesia Perwakilan DKI Jakarta, serta stakeholder lainnya.
"Penghargaan ini dapat diraih karena sinergitas dan kerja sama yang baik antara Pemprov DKI, BI dan BUMD DKI dalam melakukan reaktivasi program pangan bersubsidi. Tentunya, kami harus tetap menjaga komunikasi yang sudah terjalin dengan baik ini, sehingga bisa menghasilkan kebijakan untuk ketahanan pangan yang dapat mengendalikan inflasi," ujar Heru.
Karena itu, lanjutnya, Pemprov DKI akan terus berkoordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) terkait sinkronisasi data untuk pengendalian ketahanan pangan nasional. Menurut Heru, tantangan dalam pengendalian inflasi ke depan adalah El Nino yang mengakibatkan musim kemarau cukup panjang. Kendala lainnya adalah masih terjadi perlambatan ekonomi. Pemprov DKI mengantisipasinya dengan memperkuat jaring pengaman sosial, melalui alokasi anggaran JPS dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 dan APBD 2024.
"Tadi Presiden Jokowi juga menyampaikan, terhadap masyarakat terprogram akan diberikan sepuluh kilogram beras selama tiga bulan. Untuk distribusi bantuan beras ini, Pemerintah Pusat sangat membutuhkan data. Saat ini, Pemprov DKI sedang mengolah data tersebut, sehingga masyarakat yang mendapatkan memang tepat sasaran. DKI Jakarta akan menyuplai data dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)," ungkap Heru.
Perkuat Sinergi
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya senantiasa berkoordinasi dan berkomunikasi secara rutin dengan TPID Provinsi DKI Jakarta serta Satuan Tugas Pangan Polri, untuk mengendalikan inflasi di Jakarta dan mengantisipasi pelanggaran-pelanggaran yang dapat terjadi.
“Kami juga bekerja sama dengan Pemerintah Pusat (Badan/Kementerian), BUMD Pangan Pemprov DKI Jakarta, BUMN Pangan dan Swasta dalam menyediakan dan mendistribusikan pangan. Misalnya, dengan program gerakan pangan murah dan bantuan sarana prasarana pertanian dan olahannya,” jelasnya.
Baca Juga: Waroeng Steak & Shake Raih Penghargaan Atas Kontribusi Sosial Pada Ekosistem Halal di Indonesia
Kemudian, melalui BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta (PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Pasar Jaya, dan Perumda Dharma Jaya), Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dalamm penyediaan pangan dengan daerah lain. Skema kerja sama yang dilakukan berbentuk business to bussines (b to b).
“Kerja sama yang dilakukan BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta terjalin dengan 36 kabupaten/kota di sembilan provinsi untuk enam komoditas pangan strategis, yakni beras, daging sapi, telur, daging ayam, bawang merah, dan cabai,” urainya.
Eli menerangkan, komoditas yang berkontribusi besar menyebabkan inflasi antara lain beras, bawang merah, bawang putih, cabe besar, cabe rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi, minyak goring, dan gula pasir. Untuk komoditas tersebut terkendali, telah dilakukan beragam upaya, di antaranya:
a. Monitoring harga, stok dan pasokan rutin ke lokasi sumber pangan (pasar, distributor, took, dan lain-lain) sebagai bentuk early warning system. Lokasi pemantauan Dinas KPKP adalah 47 pasar tradisional dan 11 pasar retail modern. Selain itu, monitoring pangan juga dilakukan saat situasional khusus, antara lain menjelang serta saat Hari Besar Keagamaan Nasion (HBKN).
b. Melaksanakan pengawasan mutu pangan terpadu secara rutin di 140 lokasi (110 Pasar tradisional di bawah Perumda Pasar Jaya, 24 Pasar swalayan, 5 Lokasi Binaan/Lokbin di bawah Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah/PPKUKM Provinsi DKI Jakarta, 1 lokasi Sentra Distribusi Beras). Yang diawasi adalah komoditas pertanian (beras, buah, sayur) dan peternakan (daging ayam dan daging sapi).
c. Mengembangkan pertanian perkotaan melalui kegiatan budidaya di tujuh sasaran ruang, yaitu rumah susun, lahan kosong, lahan pekarangan, gang perkampungan, sekolah, gedung, serta Ruang Rublik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dengan budidaya tanaman cepat panen dan tanaman yang berpengaruh terhadap inflasi di antaranya cabe.
Berita Terkait
-
Politisi PSI: Program Rumah DP 0 Rupiah Gagal, Kurang Diminati Warga
-
Top! BPJS Kesehatan Sabet Penghargaan 5 Star di Top GRC Awards 2023
-
Minuman Ringan yang Dijual di Warung Jadi Pemicu Inflasi Kota Balikpapan
-
Pemprov DKI Bakal Semprot Langit Jakarta Pakai Larutan Sampah Buah
-
Khawatir Kejadian Atap Ambruk Terulang, Pemprov DKI Didesak Mengecek Kelayakan Rusun di Jakarta
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Antisipasi Bencana Ekologis, Rajiv Desak Evaluasi Total Izin Wisata hingga Tambang di Bandung Raya
-
Ketua Komisi III DPR: Perpol 10 Tahun 2025 Konstitusional dan Sejalan dengan Putusan MK
-
Kuasa Hukum Jokowi Singgung Narasi Sesat Jelang Gelar Perkara Ijazah Palsu
-
350 Kios Hangus, Pemprov DKI Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
-
Temuan Awal KPK: Dana Suap Proyek Dipakai Bupati Lampung Tengah untuk Lunasi Utang Kampanye
-
BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 Lewat Asian Le Mans Series
-
Buntut Peristiwa Kalibata, Kuasa Hukum Korban Sampaikan Surat Terbuka ke Prabowo dan Puan
-
Jelang Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Kubu Roy Suryo Ajukan 3 Tuntutan ke Polda Metro
-
Api Mengamuk di Pasar Kramat Jati, Pedagang Rugi Besar Barang Dagangan Baru Turun Ludes Terbakar
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam