Suara.com - Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menilai anjuran untuk masyarakat agar memperbanyak jalan kaki untuk mengurangi polusi tidak efektif. Imbauan yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) lewat aparatur pemerintahan ini disebut Gembong akan sulit diterapkan.
Sebab, kata Gembong, jarak tempuh kebanyakan masyarakat yang beraktivitas di Jakarta kebanyakan cukup jauh. Berjalan kaki akan sulit dilakukan untuk kegiatan sehari-hari.
Namun, ia mengakui sebenarnya anjuran ini cukup baik, khususnya bagi kesehatan masyarakat yang melakukannya.
"Kalau tinggalnya di Kebayoran Lama, terus kerjanya di Balai Kota, ya gimana jalan kaki? Ya jalan kaki budaya yang baik, Sehatnya juga dapat, kemudian pengentasan persoalan polusinya dapat," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Kamis (7/9/2023).
Bahkan, anjuran jalan kaki juga disebutnya akan sulit apabila diterapkan untuk para Aparatur Sipil Negara (ASN). Terlebih lagi tak sedikit ASN DKI yang tinggal di luar Jakarta.
"Kalau jalan kaki menurut saya sih rasa-rasanya agak sulit. Kenapa? itu tadi pertimbangannya adalah ketika kita bicara ASN DKI, mungkin sekitar 70 persen mereka tinggal di luar Jakarta," ucapnya.
Karena itu, ketimbang berjalan kaki ia lebih menyarankan penggunaan angkutan umum. Pengalihan pengguna kendaraan pribadi lebih memungkinkan dan bisa dilakukan secara bertahap.
"Ketika mereka tinggal di luar Jakarta, maka transportasi yang paling efektif mereka gunakan ya kendaraan pribadi," tuturnya.
"Ketika dia punya tanggung jawab untuk untuk memperbaikan kualitas udara Jakarta, maka dia mau tidak mau mesti kita sarankan atau kita anjurkan migradi dari transportasi pribadi ke transportasi publik," tambahnya menjelaskan.
Baca Juga: Jangan Cuma Kasih Instruksi, PDIP Minta Heru Budi dan Sekda Beri Contoh Rutin Naik Angkutan Umum
Tak hanya soal jarak, Gembong menyebut masyarakat akan tambah enggan melakukan jalan kaki di luar rumah karena polusi udara Jakarta yang sedang tinggi saat ini.
"Iya (tambah polusi udara), justru itu. makanya jalan kaki itu baik tetapi agak sulit. tapi yang paling mudah bisa dilaksanakan Berikan contoh dan teladan sekaligus berkampanye untuk berpindah dari transportasi pribadi ke transportasi umum.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta meminta warga untuk rutin berjalan kaki dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini dianggap sebagai bentuk kontribusi masyarakat dalam mengurangi polusi udara di Jakarta.
Hal itu tertuang dalam Instruksi Sekretaris Daerah (Insekda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2023 tentang Upaya Percepatan Penurunan Tingkat Pencemaran Udara Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta.
Instruksi ini ditujukan Sekda DKI Joko Agus Setyono kepada para wali kota, bupati, hingga unit pemerintahan terkecil yaitu camat dan lurah. Ia meminta para pejabat pemerintah itu turut melibatkan masyarakat untuk memperbaiki kualitas udara.
“Masyarakat juga kami anjurkan menanam pohon dan tanaman di lingkungan masing-masing, serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, salah satunya dengan memperbanyak jalan kaki yang punya banyak manfaat untuk kesehatan,” ujar Joko kepada wartawan, Selasa (5/9/2023).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera