Suara.com - Kebakaran yang terjadi di Bukit Teletubbies di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur hingga kini belum juga padam. Kebakaran itu terjadi pada Rabu (6/9/2023) dan dipicu ulang pasangan yang melakukan sesi foto prewedding di kawasan itu.
Dalam pemotretan, tak disangka-sangka, pasangan tersebut bersama fotografernya menyalakan suar atau flare yang kemudian menyebabkan kebakaran.
Kni kondisi kebakaran di kawasan savana Gunung Bromo itu dikabarkan semakin parah dan menyebabkan efek domino.
Seperti apa kondisi terkini dari peristiwa kebakaran di kawasan Gunung Bromo? Berikut ulasannya.
Video kebakaran viral di medsos
Sejumlah video kebakaran tersebut beredar di sejumlah akun media sosial, sehingga peristiwa itu tak luput dari perhatian publik.
Sejumlah akun X, sebelumnya Twitter mengunggah video itu, di antaranya akun @tanyakanrl pada Minggu (10/9/2023).
Dalam video itu, terlihat asap membumbung tinggi di salah satu lokasi di kawasan Bromo. Asap pekat membuat langit terlihat kemerahan.
“Keadaan Bromo sore hari tadii semoga lekas padam, ya Allah,” demikian tulis akun tersebut, dikutip Suara.com pada Senin (11/9/2023).
Baca Juga: Sebabkan Kebakaran di Bromo, Fotografer Ini Kritik Tajam Hasil Foto Prewedding
Muncul tornado api
Video lain mengenai kebakaran di kawasan Gunung Bromo juga diunggah oleh akun X @pendakilawas pada Minggu (10/9/2023).
Dalam video itu, dari jauh terlihat kawasan savana Gunung Bromo yang masih dilalap api. Asap membumbung tinggi ke langit.
Dan tiba-tiba terjadi momen yang langka, yakni munculnya tornado api di kawasan itu. Tornado api itu muncul diperkirakan karena kencangnya angin yang bertiup di kawasan itu.
Flora dan fauna langka ikut terbakar
Kebakaran yang terjadi di kawasan wisata Gunung Bromo juga berdampak pada kelestarian flora dan fauna di kawasan itu.
Berita Terkait
-
Sebabkan Kebakaran di Bromo, Fotografer Ini Kritik Tajam Hasil Foto Prewedding
-
Viral Pemandangan Savana Bromo Sebelum vs Sesudah Terbakar: Jadi Hitam Legam!
-
Denda Pelaku Pembakar Hutan Bromo Cuma Rp 1,5 Miliar, BNPB: Kurang, Biaya Pemadaman Rp 200 Juta/Jam
-
Ditutup Total! Kabar Terkini Kebakaran Gunung Bromo, Akses Cuma Untuk Warga Ranupani Dan Ngadas
-
Mengapa Pengantin Pembawa Flare di Bromo Tidak Jadi Tersangka? Begini Penjelasan Kepolisian
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Akal Bulus Pasutri Polisi Gadungan: Pura-pura Istri Pendarahan, Mobil Sopir Online Lenyap
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum