Suara.com - Hubungan antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat hingga kini belum juga mencair sejak dua dekade lalu.
Kurang harmonisnya relasi dua partai politik itu disebut-sebut karena adanya hubungan yang tak baik di masa lalu antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Namun kini ketegangan diantara keduanya dimungkinkan mereda seiring hengkangnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan pasca terpilihnya Muhaimin Iskandar sebagai Bacawapres Anies Baswedan.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto mengatakan, terbuka peluang untuk rekonsiliasi antara Mega dan SBY yang berujung pada masuknya Demokrat ke koalisi Ganjar. Namun, menurut Hasto, hal itu baru bisa terwujud jika Demokrat lebih dulu menyatakan dukungannya pada Ganjar.
Di sisi lain, politikus senior PDI Perjuangan Panda Nababan meminta Susilo Bambang Yudhoyono menjawab lima pertanyaan dari Megawati Soekarnoputri sebelum bergabung dengan koalisi pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menurut dia, masalah antara Mega dan SBY tak bisa dianggap selesai begitu saja dan ada sejumlah persoalan yang harus dibereskan sebelum bicara mengenai koalisi.
Dalam acara bincang-bincang politik di salah satu media swasta nasional, Panda mengaku pernah diutus Mega untuk menemui SBY saat ia masih menjabat sebagai presiden.
Dalam pertemuan itu, lanjut Panda, ia melontarkan lima pertanyaan dari Mega untuk dijawab langsung oleh SBY.
Pertanyaan pertama yang diajukan Mega yakni, apakah benar SBY pernah mengatakan “Saya ini sebenarnya sudah di comberan, dijadikan orang sama Mega” ke banyak orang?
Baca Juga: Penjelasan Bawaslu Usai Mengkaji Dugaan Kepala Daerah PDIP Langgar Aturan Pemilu
Lalu Megawati juga pernah bertanya pada SBY apakah dirinya ingin mencalonkan diri sebagai presiden atau wakil presiden.
Pertanyaan ketiga adalah apakah SBY mendirikan partai politik saat dirinya menjabat sebagai Menko Polkam di era pemerintahan Megawati?
Megawati juga bertanya apakah saat itu SBY berminat menjadi wakil presidennya. Dan terakhir, apakah benar SBY tidak diundang ke rapat kabinet?
Terkait pertanyaan terakhir, menurut Panda, sekretaris SBY, Sudi SIlalahi pernah mengatakan kalau SBY tidak pernah diundang.
Menurut Panda, lima pertanyaan itu tak kunjung dijawab SBY pada pertemuan yang berlangsung selama satu jam lebih, dan bahkan hingga kini.
Respons Partai Demokrat
Berita Terkait
-
Penjelasan Bawaslu Usai Mengkaji Dugaan Kepala Daerah PDIP Langgar Aturan Pemilu
-
Kalau Ridwan Kamil Jadi Cawapres, PDIP: Ganjar Bakal Kulo Nuwun ke Golkar
-
Mahfud MD, Sandiaga hingga Ridwan Kamil Masuk Radar Cawapres Ganjar!
-
Ganjar Pranowo Memang Layak Disebut 'Bapak Politisasi Agama', Ini Bukti-buktinya
-
Prabowo Satu Meja hingga Nyanyi Bareng dengan SBY di Acara HUT PEPABRI
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu