Suara.com - Mahalnya biaya serta membutuhkan waktu yang panjang dalam proses pengumpulan data membuat banyak perusahaan media tidak lagi melirik peliputan investigasi sebagai hal yang penting.
Pernyataan tersebut disampaikan Pemimpin Redaksi Suara.com Suwarjono saat menjadi pembicara dalam diskusi 'Pentingnya Urun Daya bagi Informan Publik untuk Menghadirkan Pemberitaan yang Berkualitas' pada Rabu (13/9/2023).
Dia mencontohkan dua kasus besar yang diliput Suara.com bersama sejumlah media dalam IndonesiaLeaks, 'Pegasus' dan 'Buku Merah.'
"Liputan 'Pegasus' itu setidaknya butuh waktu satu tahun untuk bisa mengungkap dari awal sampai akhir, baru bisa di-publish. Kemudian 'Buku Merah,' butuh 1,5 tahun kita mengungkap," katanya dalam diskusi yang menjadi rangkaian Festival IndonesiaLeaks di Hotel Mercure Sabang, Jakarta Pusat.
Tak hanya itu, ia mengemukakan, arah konten industri media saat ini lebih condong ke pemberitaan yang ringan dengan proses produksi yang cepat, sehingga isu-isu yang subtansi jarang terlihat.
Berdasarkan kondisi dunia media yang terjadi saat ini, kemudian menjadi latar belakang Suara.com bergabung dengan IndoesiaLeaks bersama sejumlah media lainnya.
"Kami bergabung di IndonesiaLeaks penuh dengan kesadaran, bahwa bandul industri media, belakangan semakin mengarah ke hal-hal yang konten berbasis kecepatan, berbasis ringan, tidak masuk ke subtansi. Banyak isu-isu yang sangat luar biasa, yang sangat besar, yang sekarang ini, tidak muncul di media," kata Suwarjono.
Menurutnya nyawa dari jurnalisme itu adalah peliputan investigasi, mengungkap hal-hal yang tidak muncul ke permukaan.
"Ini kan sebenarnya, kalau kita di industri media, investigasi itu adalah dasar jurnalisme. Bagaimana mengungkap hal-hal sebetulnya tidak muncul di permukaan, kemudian kita bisa menyampaikan ke publik," ujarnya.
Baca Juga: Kunjungi Kantor KPU, Redaksi Suara.com Sampaikan Dukungan Penuh Pemilu 2024 yang Lancar dan Damai
Lantaran itu, dia menegaskan peliputan investigasi harus tetap dipertahankan, untuk memberikan informasi yang mendalam kepada masyarakat.
"Kalau ini tidak dipertahannkan di era yang seperti sekarang ini, terus kita punya apa lagi? Yang layak kita sandingkan dengan industri media yag baru sekarang ini," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas
-
Prarekonstruksi Ungkap Aksi Keji Ayah Tiri Bunuh Alvaro: Dibekap Handuk, Dibuang di Tumpukan Sampah
-
Eks MenpanRB Bongkar Praktik Titipan CPNS Masa Lalu: Banyak, Kebanyakan dari Kalangan Kepala Daerah