Sayangnya, bukan cuma Portugis yang tergiur dengan strategisnya Jayakarta. Belanda juga menjadi salah satu bangsa Eropa yang akhirnya menaklukan Jayakarta untuk mengambil keuntungan dari monopoli dagang.
Belanda mulai mendirikan pemerintahan kolonial dan menamakannya Stad Batavia usai merebut Jayakarta dari Pangeran Jayakarta.
Belanda datang melalui organisasi dagang Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC dipimpin oleh Jan Pieterszoon Coen.
Jepang ubah jadi Jakarta Tokubetsu Shi
Setelah hampir satu abad menguasai Jakarta, Kekaisaran Dai Nippon akhirnya tiba di Indonesia sebagai upaya mereka menguasai kawasan Asia Pasifik. Jepang akhirnya berhasil merebut Batavia pada 8 Agustus 1942.
Jakarta pasca kemerdekaan: Punya nama DKI hingga DKJ
Indonesia akhirnya merdeka pada 17 Agustus 1945 dan baik Belanda maupun Jepang harus pulang ke rumah masing-masing.
Jakarta akhirnya punya kedudukan spesial pada masa Indonesia merdeka. Jakarta resmi menyandang status Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) pada 1961.
Setelah beberapa dekade lamanya, pemerintah akhirnya memindah ibu kota ke Nusantara dan otomatis Jakarta tak lagi menjadi Ibu Kota Negara.
Baca Juga: Nama Jakarta Berubah dari DKI Jadi DKJ, Mulai Kapan?
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Istana Merdeka pada Selasa (12/9/2023) membacakan Undang-Undang (UU) tentang IKN yang melakukan perubahan ke status Ibu Kota Negara.
"Pemindahan Ibu Kota Negara berdasarkan UU IKN mengubah status Jakarta yang semula DKI diarahkan menjadi Daerah Khusus Jakarta atau DKJ, " kata Sri Mulyani kala itu.
Kontributor : Armand Ilham
Berita Terkait
-
Nama Jakarta Berubah dari DKI Jadi DKJ, Mulai Kapan?
-
Lolosnya Timnas Indonesia ke Piala Asia U-23 Baru Permulaan, Rizky Ridho Punya Target yang Lebih Tinggi
-
Soal Status Jakarta jadi DKJ, Heru Budi: Belum Diputuskan, Masih Dibahas
-
Terseret Kasus Produksi Film Porno, Siskaeee: Everything Will Pass...
-
Begini Tanggapan PJ Gubernur Heru Budi Setelah Ada Rencana Status Jakarta Ganti DKJ
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Akhmad Wiyagus Resmi jadi Wamendagri, Benjamin Paulus jadi Wamenkes
-
Eky Priyagung Sentil Isu Energi dengan Guyonan Segar di Local Media Summit 2025
-
Resmi! Prabowo lantik Eks Kabaintelkam Peraih Hoegeng Award Akhmad Wiyagus Jadi Wamendagri
-
Air Mata & Ketegangan Warnai Dua Episode Pertama Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Prabowo Lantik Gubernur dan Wakil Gubernur Papua di Istana, Begini Sumpahnya
-
Apes! Angkut 3 Motor Curian Lewat Tol, Komplotan Maling Ini Malah Dicokok Rombongan TNI
-
Soal Kasus Laptop, Ahli Hukum Sebut Penghitungan Kerugian Negara Tidak Harus Berasal dari BPK
-
Beda dengan Analisa BRIN, Polisi Tak Temukan Tanda-tanda Meteor Jatuh di Cirebon
-
SMAN Banua Kalsel Resmi Diperkenalkan Jadi Sekolah Garuda Transformasi
-
Labfor Polri Turun Tangan, 14 Sampel DNA Korban Ponpes Al Khoziny Dibawa ke Jakarta buat Diteliti