Suara.com - Partai Politik Demokrat memutuskan berada di pihak Prabowo Subianto dalam Koalisi Indonesia Maju untuk memperkuat peta Pilpres 2024. Dukungan terhadap calon presiden (capres) belakangan ini banyak terjadi manuver bagi kubu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Dukungan ini juga berkaitan dengan pencalonan calon presiden yang mewajibkan pengusung memiliki suara dengan syarat sesuai ambang batas pencalonan capres dan calon wakil presiden (capres). Ambang batas ini dinamakan presidential threshold yang diatur pada Pasal 222 UU Pemilihan Umum.
Pasal 222 UU Pemilu menegaskan: "Pasangan calon diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% (dua puluh lima persen) dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya."
Berkaitan dengan hal itu, berikut ini peta politik Pilpres 2024 terbaru setelah Demokrat bergabung dengan Prabowo Subianto.
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo adalah satu-satunya bakal capres yang diusung PDIP tanpa berkoalisi dengan partai lain. Alasannya, PDIP sudah memiliki 128 kursi di parlemen.
Kendati demikian, ada partai yang bergabung memberikan dukungan kepada Ganjar yakni PPP dengan 19 kursi. Totalnya, Ganjar memiliki 147 kursi yang siap mendukungnya. Partai lain yang mendukung Ganjar yakni Perindo dan Hanura.
Anies Baswedan
Anies Baswedan diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) ini memperoleh dukungan dari 3 partai politik. Ketiga partai tersebut yaitu PKB dengan 58 kursi, PKS 50 kursi, dan NasDem dengan 59 kursi.
Baca Juga: Namanya Diseret ke Timses Capres-Cawapres, Najwa Shihab Tegaskan Posisinya di Pemilu 2024
Dukungan dari ketiga partai tersebut mengalami penyesuaian setelah Partai Demokrat keluar. Kemudian PKB masuk dalam koalisi tersebut.
Anies pun lolos presidential threshold dengan 167 kursi tersebut. Anies juga didukung oleh partai lain di luar parlemen yang lolos dan dapat ikut Pemilu 2024 yaitu Partai Ummat.
Prabowo Subianto
Berikutnya, Prabowo Subianto juga didukung oleh tiga partai politik. Ketiganya merupakan partai dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ketiga partai tersebut adalah Partai Gerindra dengan 78 kursi di parlemen, Partai Golkar dengan 85 kursi, dan PAN dengan 44 kursi. Total kursi yang diperolehnya yakni 227 kursi di parlemen.
Selain ketiganya, Prabowo juga didukung oleh partai lain di luar parlemen. Partai tersebut adalah PBB dan Partai Gelora.
Berita Terkait
- 
            
              3 Ruang Fraksi Partai Pendukung Prabowo di DPRD Banten Terbakar, Ada Unsur Politis?
 - 
            
              Anies Hormati Langkah Demokrat Dukung Prabowo: Koalisi Perubahan Tetap Solid
 - 
            
              Anggap Kabar Capres Cekik Wamen Cuma Pengalihan Isu, Gerindra Sebut Prabowo Kenyang Diserang Banyak Isu
 - 
            
              Soal Dukungan ke Capres, PBNU Minta Warga Nahdliyin Tunggu Instruksi: Sabar!
 - 
            
              Namanya Diseret ke Timses Capres-Cawapres, Najwa Shihab Tegaskan Posisinya di Pemilu 2024
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?
 - 
            
              UAS Turun Gunung Luruskan Berita OTT Gubernur Riau: Itu yang Betul
 - 
            
              Yakin Kader Tak Terlibat? Ini Dalih PKB Belum Ambil Sikap usai KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Utang Whoosh Aman? Prabowo Pasang Badan, Minta Publik Jangan Panik!
 - 
            
              Murka! DPR Desak Polisi Tak Pandang Bulu Usut Kasus Guru di Trenggalek Dianiaya Keluarga Murid
 - 
            
              Pemerintah Siap Tanggung Utang Whoosh, Bayar dari Duit Hasil Efisiensi dan Sitaan Koruptor?