Suara.com - Koalisi Perubahan menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengaku mengantongi data intelijen terkait partai politik di Indonesia. Tanggapan itu diwakilkan oleh Sekjen PKS Aboe Vakar Alhabsyi.
Ada gestur yang unik ketika Aboe menyampaikan pandangannya terkait pernyataan Jokowi. Di sisi kanan Aboe ada Sekjen PKB Hasanuddin Wahid dan Sekjen NasDem Hermawi Taslim. Ketiganya menunjukkan kekompakan dengan gestur kedua tangannya di kantong celana masing-masing. Gestur itu berlangsung di sela-sela Aboe menyampaikan pendapatnya.
Adapun Koalisi Perubahan memandang wajar Jokowi menyatakan memiliki data intelijen mengenai partai politik di Indonesia. Mengingat sebagai presiden, tentu Jokowi membawahi Polri, BAIS, BIN, dan perangkat intelijen lainnya.
Aboe berujar perangkat intelijen tersebut memang menjadi alat negara yang di bawah komando presiden.
"Sebenernya presiden nggak usah ngomong kaya gitu juga kita sudah paham dia tahu isi intel semua. Cuma presiden ini senang kalau menghibur kita," kata Aboe di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Menghibur yang dimaksud Aboe ialah agar para partai politik berhati-hati usai adanya pernyataan Jokowi.
"Menghibur kita supaya lebih hati-hati. Seakan-akan ada apa di NasDem, nggak ada," ujar Aboe.
Aboe justru menjawab apa yang menjadi keinginan para partai politik di Indonesia, yakni menjadi partai pemenang Pemilu 2024.
"Sama saja pengen menang pemilu, intinya itu. Jadi buat kami yang diungkapkan presiden itu hal biasa," tuturnya.
Baca Juga: Jokowi Dapat Bisikan Intelijen soal Arah Parpol Jelang Pilpres, Anies Ogah Pusing: Ya Gpp Lah
Pernyataan Jokowi
Presiden Jokowi mengaku memiliki data dari Badan Intelijen Negara (BIN) mengenai partai politik di Indonesia. Pernyataan Jokowi itu langsung menuai pro dan kontra di kalangan elite politik.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menjelaskan bahwa presiden paham mana orang baik dan yang memiliki niat buruk.
Hal itu disampaikan Mahfud MD setelah mengikuti acara Jalan Sehat Nasional HUT ke-57 KAHMI, Jakarta, Minggu (17/9).
"Ini presiden pasti punya intelijen, siapa politikus yang nakal, siapa politikus yang benar. Siapa yang punya kerja gelap, siapa yang punya kerja terang itu punya presiden," kata Mahfud dikutip Senin (18/9).
Menurutnya, wajar saja jika Jokowi mengeluatkan pernyataan seperti itu. Pasalnya, Kepala Negara rutin mendapatkan informasi dari intelijen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank
-
Viral Korban Kecelakaan Diduga Ditolak Puskesmas, Dibiarkan Tergeletak di Teras
-
Ombudsman RI Saran RUU Perampasan Aset Harus Perjelas Kerugian Akibat Korupsi dan Langgar HAM
-
Detik-detik Artis Keturunan Indonesia Ardell Aryana Disandera Tentara Israel saat Live TikTok
-
Rocky Gerung Pasang Badan Bebaskan Aktivis Kasus Demo Agustus: Mereka Bukan Kriminal!
-
Pastikan Serapan Anggaran MBG Membaik, Luhut: Menkeu Tak Perlu Ambil Anggaran yang Tak Terserap
-
Ngeri! Jakarta Masuk 5 Besar Kota dengan Udara Terburuk di Dunia