Suara.com - Kontroversi pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang menyatakan bahwa dirinya memiliki informasi intelijen mengenai partai politik pada Pemilu 2024 mendatang dinilai tidak perlu dipersoalkan, sebab masih dalam batasan yang wajar seperti tertuang pada Undang-undang Intelijen.
Pernyataan tersebut disampaikan Pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro lantaran hal tersebut bukan yang harus dirahasiakan.
"Pernyataan bahwa Joko Widodo sebagai Presiden memiliki informasi intelijen bukanlah pernyataan yang dirahasiakan," katanya seperti dikutip Antara pada Senin (18/9/2023).
Menurut Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal itu, dalam Undang-Undang Intelijen Pasal 27 tercantum bahwa Badan Intelijen Negara (BIN) berada di bawah dan bertangung jawab kepada presiden.
"Sepanjang presiden tidak membuka informasi yang dirahasiakan berdasarkan UU Intelijen, maka pernyataan presiden masih dalam koridor UU Intelijen," katanya.
Selain itu, dia menjelaskan bahwa semua informasi kinerja intelijen bersifat rahasia, sebagaimana diatur dalam Pasal 25 UU Nomor 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.
"Kerahasiaan informasi intelijen bertujuan untuk melindungi kepentingan publik," katanya.
Ia juga mengemukakan dalam melakukan deteksi dini, tentunya dilakukan dengan cara-cara yang diizinkan UU Intelijen.
Kemudian laporannya dianalisis, ditafsirkan, diprediksi, dan dikembangkan sejumlah rekomendasi.
Baca Juga: Kompak Tangan di Saku Celana, Tiga Sekjen Partai Pendukung Anies Merespons Data Intelijen Jokowi
Sehingga menurutnya sangat wajar dalam konteks Pemilu 2024, bila pergerakan intelijen menyasar aktor-aktor pemilu, salah satunya partai politik.
Tak sampai situ, ia kemudian menjelaskan mengenai Pilkada DKI 2017 dan Pemilu 2019. Saat itu, fragmentasi masyarakat cukup kuat.
Pengalaman tersebut mengajarkan perlunya antisipasi yang harus dilakukan sejak dini untuk mengantisipasi perpecahan di masyarakat.
"Supaya skenario-skenario yang mengarah pada perpecahan bangsa dalam kompetisi Pemilu 2024 bisa diantisipasi dan dicegah sejak dini," katanya.
Sebelumnya, Jokowi terang-terangan menyebut bahwa sudah memegang data lengkap dari BIN, Badan Intelijen Polri, Intelijen TNI dan informasi-informasi dari luar, termasuk mengetahui ke mana arah partai politik pada Pemilu 2024.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Detik-detik Api Kebakaran Lalap Basement Pesantren Mawaddah, 9 Unit Damkar Tiba Dalam 7 Menit
-
Bareskrim Temukan Alat Berat dan Lahan Ilegal: Kasus Pembalakan Liar di Sumut Naik Penyidikan
-
Kebakaran Kantor Terra Drone Sebabkan 22 Orang Tewas, Komisi III DPR Desak Polisi Usut Tuntas
-
Pemulihan Bertahap RSUD Muda Sedia: Kapan Layanan Operasi dan Rawat Jalan Kembali Normal?
-
Mantan Kapolri Da'i Bachtiar Usul Pemilihan Kapolri Tak Perlu Persetujuan DPR
-
Polisi Periksa Manajemen Terra Drone Terkait Kebakaran Maut di Kemayoran
-
Tinjau Lokasi Kebakaran di Kemayoran, Mendagri Evaluasi Kelayakan Bangunan
-
Upaya Redakan Konflik Internal, Bertemu Gus Yahya jadi Prioritas PBNU Kubu Zulfa?
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut